Gadgetren – Menghindari penipuan merupakan salah satu hal yang perlu dilakukan oleh para pengguna Instagram untuk sekarang ini karena cukup marak terjadi di dalam layanan buatan Facebook tersebut.
Kamu harus sangat berhati-hati saat menyikapinya, apalagi tidak bisa dipungkiri bahwa jenis penipuan di dalam layanan tersebut pun sangat beragam dengan metode, tujuan, hingga obyek yang berbeda-beda.
Apabila tidak cermat saat mengakses layanan Instagram, kamu bisa saja masuk ke dalam jurang penipuan yang mampu membahayakan data pribadi hingga menguras segenap uangmu.
Agar bisa menghindari berbagai macam penipuan di Instagram, kamu tentu perlu mengetahui jenis-jenisnya. Selain itu, kamu perlu memastikan apakah interaksimu dengan sebuah akun terkait termasuk ke dalam penipuan atau bukan.
Instagram sendiri untungnya membekali beberapa perlengkapan yang bisa dipakai oleh para pengguna untuk menghindari penipuan di dalam layanannya. Kamu bisa memanfaatkannya saat berinteraksi dengan orang-orang yang mencurigakan agar bisa segera melaporkan mereka jika mau menipu.
Dengan perlengkapan ini, kamu bisa lebih mudah untuk menghindari penipuan di Instagram. Namun supaya semakin aman saat menggunakan layanan tersebut, kamu pun perlu mengenalnya lebih mendalam.
Hati-hati Penipuan di Instagram
Secara umum, penipuan di Instagram biasanya akan menghampiri pengguna dengan menggunakan akun palsu atau hasil peretasan dari orang-orang yang sebelumnya sudah diikuti.
Oleh karenanya, kamu pun harus berhati-hati saat ada beberapa akun yang sudah maupun belum diikuti menawarkan produk menarik, pinjaman, hadiah, hingga tautan tertentu apalagi sampai harus membayar biaya atau mengisi data pribadi (termasuk akun dan kata sandi Instagram) secara lengkap.
Pada kasus lain, kamu pun jangan sampai langsung percaya begitu saja ketika ada permohonan bantuan dari orang yang mengaku-ngaku kerabat dekat terutama jika mereka memintamu mengirimkan sejumlah uang.
Kamu perlu sedikit waspada karena sejumlah penipu di Instagram juga sering berkedok sebagai publik figur, organisasi ternama, hingga perusahaan-perusahaan besar meskipun akun yang digunakannya tidak mendapatkan centang biru.
Adapun, sejumlah penipuan di atas umumnya terbagi menjadi beberapa kategori dimana sebagian di antaranya adalah sebagai berikut.
Jenis Penipuan yang Sering Terjadi di Instagram
Phishing
Memanfaatkan psikologis manusia yang suka mendapatkan uang gratis maupun hadiah (seperti diamond atau coin dari permainan daring), banyak pelaku penipuan menjebak seseorang dengan mengirimkan pesan, berkomentar, atau membuat unggahan dengan sebuah tautan untuk mengklaimnya.
Hanya saja, tautan tersebut biasanya mengarah pada halaman yang tidak resmi. Umumnya phising berkedok sebagai formulir yang akan meminta data-data pribadi seseorang termasuk akun media sosial, perbankan, hingga game itu sendiri.
Lalu pada akhirnya, pelaku akan memanfaatkan data-data yang diperolehnya untuk mengambil alih akun-akun tersebut dengan berbagai macam kepentingan pribadi seperti menjual atau menguras uangnya.
Scamming
Penipuan yang memanfaatkan rasa percaya seseorang juga sering terjadi di Instagram. Biasanya, pelaku memanfaatkan interaksi dengan pengguna terlebih dahulu melalui Direct Message (DM) atau pesan pribadi.
Salah satu contohnya adalah penipuan berkedok jual beli online. Pelaku umumnya akan menjebak perhatian dengan memasarkan barang dagangan dengan harga di luar nalar namun kolom komentarnya dimatikan sehingga memaksa orang-orang menghubunginya melalui pesan pribadi.
Selanjutnya, penipu bisanya akan menawarkan opsi transfer langsung tanpa perantara seperti layanan ecommerce (Tokopedia, Shopee, hingga Bukalapak) dan memberikan jaminan berupa foto kartu identitas.
Social Engineering
Berpura-pura sebagai administrator (admin) dari perusahaan besar yang digunakan, layanan ecommerce, atau Instagram itu sendiri juga sering dilakukan oleh para pelaku penipuan di layanan tersebut.
Biasanya para pelaku dalam hal ini akan memanipulasi psikologi seseorang untuk berbuat kesalahan seperti mengirimkan tautan yang salah, sehingga selanjutnya bisa memintanya untuk membagikan data-data sensitif seperti username dan password tertentu.
Kabar baiknya, Instagram mempunyai dua fitur menarik yang bisa dimanfaatkan oleh para pengguna untuk meminimalisir keberhasilan penipuan terhadap akun miliknya. Kedua fitur ini adalah Username History dan Email from Instagram.
Cara Menghindari Penipuan dengan Fitur Instagram
Mengecek Username History dari Akun
- Buka profil dari akun Instagram yang dicurigai
- Klik Menu Lainnya (ikon titik tiga) yang terletak di bagian kanan atas halaman profilnya
- Selanjutnya ketuk menu About This Account
- Dari halaman About this account, klik opsi Former Usernames
Dengan menggunakan metode ini, kamu nantinya dapat melihat berbagai macam perubahan nama akun dari profil Instagram terkait. Jika terasa sangat mencurigakan, ada baiknya kamu segera menangguhkan apa saja permintaan maupun pemberiannya.
Namun perlu diketahui, opsi About this account hanya akan muncul pada akun-akun yang berhasil menjangkau banyak orang atau membuat iklan pada jejaring Instagram. Oleh karenanya, kamu harus semakin berhati-hati jika berhubungan dengan akun yang tidak memunculkan opsi ini.
Sementara untuk menghindari penipuan yang mengatasnamakan Instagram di layanan email, kamu pun dapat memastikan kebenarannya dengan mengecek bagian Emails from Instagram.
Mengecek Kebenaran Email dari Instagram
- Buka profilmu dengan mengetuk avatar di pojok kanan bawah
- Selanjutnya, klik Menu (ikon hamburger) di bagian kanan atas
- Pilih Settings yang terletak paling bawah sendiri
- Buka menu Security
- Buka opsi Emails from Instagram
Di halaman yang terbuka selanjutnya, kamu akan menjumpai dua tab meliputi Security yang berisi mengenai sejumlah email terkait login maupun keamanan lain serta Other yang memuat daftar email dengan maksud lain.
Yang mana dalam hal ini, keduanya secara khusus sama-sama menampilkan daftar email yang dikirim oleh Instagram selama empat belas hari ke belakang. Kamu pun dapat menggunakannya untuk memverifikasi apakah email yang kamu terima resmi dari Instagram atau bukan.
Tentu saja, dua fitur ini sangat terbatas jika dihadapkan kepada jumlah dan jenis penipuan yang semakin beragam. Oleh karena itu, kamu harus pandai-pandai membedakan sendiri mana yang penipuan atau mana yang bukan.
Jika mengalami sedikit kebingungan, kamu juga boleh membagikannya di kolom komentar. Namun perlu diingat, jangan sampai membagikan data-data pribadi saat melakukannya.
Tinggalkan Komentar