Review JBL Tour One M3 Smart Tx
- Rating
Kesimpulan
JBL Tour One M3 Smart Tx menawarkan pengalaman audio yang sangat imersif dengan kualitas audio Hi-Res dan noise cancellation untuk isolasi dari dunia luar saat menikmati segala jenis konten dari nonton film sampai gaming.
Yang Disukai
- Audio imersif dan jernih
- Nyaman untuk dikenakan
- ANC yang cukup baik
- Dukung Hi-Res audio dan LDAC
- Smart Tx untuk fleksibilitas koneksi
- Baterai tahan lama
Yang Tidak Disukai
- Touch gesture sedikit sensitif
- Harga relatif tinggi
Gadgetren – JBL Tour One M3 Smart Tx telah resmi hadir di Indonesia buat kamu pada audiophile yang menginginkan kualitas audio terbaik khususnya saat menonton film.
JBL Tour One M3 Smart Tx dijual seharga Rp7.499.000 dengan varian warna hitam, biru, dan latte yang mana tersedia di JBL Store maupun e-commerce.
JBL Tour One M3 Smart Tx sebagai headphone nirkabel over-ear menawarkan pengalaman penggunaan premium di mana pun kamu berada. Saya pun berkesempatan untuk menjajal JBL Tour One M3 Smart Tx secara langsung dan ini pengalaman saya.
Dalam paket penjualan JBL Tour One M3 Smart Tx selain terdapat headphone dan Smart Tx, diberikan pula kabel USB-C ke USB-C, USB-C ke 3.5mm audio jack, dan adapter USB-C ke USB-A. Untuk panjang dari kabel USB pun sekitar 1,2 meter sehingga leluasa jika memang perlu terhubung menggunakan kabel.
Dengan begitu JBL Tour One M3 Smart Tx dapat terhubung ke berbagai perangkat apapun jenis port yang tersedia karena sudah disediakan secara bawaan antarmuka yang sesuai. Termasuk dalam hal ini secara nirkabel karena headphone ini juga turut dilengkapi oleh Bluetooth 5.3.
Saya juga mendapati case penyimpanan untuk mempermudah ketika bepergian agar headphone lebih aman. Di dalamnya terdapat dudukan untuk headphone beserta kantong untuk menyimpan aksesori. Case ini punya desain yang terasa classy dengan material yang tidak mudah selip.
JBL Tour One M3 Smart Tx yang saya ulas tampil dengan balutan warna hitam menyeluruh dengan permukaan doff yang membuatnya tidak hanya terasa halus melainkan juga mewah. Material ini juga membuatnya tidak mudah kotor dari bekas jari yang mana headphone jadi selalu tampil gaya.
Pada setiap earcup terdapat tombol fisik yang untuk mengontrol yang mana terbagi menjadi tombol volume di kiri serta tombol on/off, mode, dan port USB-C di kanan. Walaupun sedikit sensitif karena beberapa kali aktif tidak sengaja, dukungan gestur sentuh tersedia pada earcup kanan untuk mengendalikan media maupun panggilan telepon. Dengan begitu tetap dapat mengendalikan headphone tanpa perlu bergantung pada Smart Tx.
Di kedua earcup terdapat logo JBL yang ter-deboss yang membuatnya terlihat minimalis, namun tetap terlihat ketika diperhatikan. Saya cukup menyukai kombinasi material yang JBL berikan pada headphone ini karena sekilas terlihat kalem, namun tetap punya rasa premium ketika diteliti lebih jauh.
Apalagi earcup dari headphone ini dapat diputar 90° sehingga bisa jadi lebih datar ketika tengah disangkutkan di leher maupun diletakkan di meja. Selain itu juga earcup dapat diatur secara vertikal agar menempel dengan baik di kepala dengan tekanan yang tidak terlalu berlebihan.
Panjang band pun dapat disesuaikan untuk memastikan earcup berada di posisi yang pas menutupi telinga. Menariknya terdapat rangka besi kokoh di dalamnya dan mudah untuk diatur panjang-pendek band tanpa perlu menggunakan terlalu banyak tenaga namun tetap terkunci dengan baik yang mana semakin membuktikan kualitas konstruksi dari JBL Tour One M3 Smart Tx.
Di samping itu, pada bagian bawah band maupun earcup menggunakan bantalan kulit yang sangat empuk dan lembut. Seluruh kombinasi tersebut membuat JBL Tour One M3 Smart Tx secara mengejutkan cukup nyaman untuk digunakan.
Sebagai pengguna yang secara umum memilih earphone ketimbang headphone dikarenakan kenyamanan dan rasa lelah, JBL Tour One M3 Smart Tx bisa saya gunakan untuk menonton seri film dan bermain game selama beberapa jam tanpa merasa risih. Namun memang tetap ketika dilepas masih akan terasa perbedaan tekanan di sekitar kepala setelah menggunakan selama berjam-jam.
Lalu bagaimana soal kualitas audio? JBL Tour One M3 Smart Tx memiliki driver berukuran 40 mm untuk memberikan bass yang dalam. Dilengkapi pula oleh JBL Pro Sound serta kemampuan untuk memutar Hi-Res Audio untuk kualitas yang lebih tinggi.
JBL Tour One M3 Smart Tx juga sudah dilengkapi oleh konverter Digital-ke-Analog atau DAC secara bawaan sehingga bisa tetap menikmati audio berkualitas tinggi dengan konversi yang akurat pada perangkat apapun baik itu menggunakan 3,5mm jack maupun USB-C.
Menariknya lagi, terdapat pula teknologi JBL Spatial 360 yang memungkinkan pengalaman mendengarkan berbagai jenis konten lebih imersif. Pasalnya teknologi ini memungkinkan lebih banyak detail dapat terdengar dengan melacak posisi kepala sehingga audio tetap terdengar sempurna.
Jujur saja saya cukup takjub dengan tingkat imersif yang dirasakan ketika menggunakan headphone ini khususnya saat menonton film. Selama pengujian, saya menonton Ballerina dan Nosferatu yang mana mempunyai genre sangat berbeda namun menguji kemampuan audio di skenario yang berbeda.
Secara keseluruhan JBL Tour One M3 Smart Tx menurut saya mampu menghadirkan pengalaman audio seperti nonton di bioskop terutama dalam hal rumbling yang benar-benar terasa menggelegar. Suara kecil seperti tulang yang dihantam, arah peluruh, hingga bisikan benar-benar terdengar jelas.
Selain itu dalam adegan flashback misalnya, saya merasakan bagaimana suara berubah menjadi seperti berada dalam mimpi yang mana tidak saya dapatkan ketika menggunakan speaker desktop 2.1 yang saya gunakan untuk PC.
Tentunya suara dialog ketika orang berbicara juga terdengar sangat baik dan terpisah dari suara lain sehingga ketergantungan saya untuk membaca subtitle jadi berkurang. Hal yang sama juga saya rasakan ketika menggunakan JBL Tour One M3 Smart Tx untuk bermain game, suara efek hingga musik menjadi lebih terasa punchy.
Headphone ini juga punya isolasi yang sangat baik karena akan langsung terasa berbeda ketika dikenakan. Hal ini membuat audio jadi seperti menyelimuti kepala dan langsung masuk ke telinga yang mana meningkatkan imersif yang dirasakan.
Berbicara soal isolasi, JBL Tour One M3 Smart Tx turut dilengkapi pula oleh teknologi True Adaptive Noise Cancelling 2.0 melalui total 8 mikrofon yang terbagi menjadi empat mikrofon di setiap earcup. Fitur ini mampu menyaring suara eksternal dengan sangat baik sehingga tidak terdengar atau mengganggu ketika tengah menikmati konten.
Fitur peredam bising ini mampu dengan baik menangkal suara orang, namun suara mesin yang sangat berisik seperti pompa air masih dapat terdengar. Untuk penggunaan pada umumnya, fitur ini sudah sangat mencukupi untuk menghadirkan pengalaman yang lebih imersif.
Bersamaan dengan itu juga ada mode transparan maupun Smart Talk yang bisa digunakan agar suara luar dapat terdengar jelas khususnya ketika sedang diajak berbicara sehingga tidak perlu melepas headphone. Hanya saja memang masih ada perbedaan antara mendengarkan suara dengan mode transparan dan secara langsung.
Bersamaan dengan itu, JBL juga memberikan 4 mikrofon dengan teknologi beamforming untuk memastikan suara dapat terdengar ketika berkomunikasi melalui panggilan telepon.
Dalam paket penjualan, headphone ini juga dilengkapi oleh Smart Tx yang mana memungkinkan headphone dapat terhubung ke segala jenis perangkat yang mendukung output audio baik menggunakan USB-C maupun 3.5mm jack.
Smart Tx bisa digunakan untuk mengatur fitur dari JBL Tour One M3 Smart Tx maupun ditambah beberapa fitur tambahan seperti flashlight. Namun yang paling menarik, Smart Tx ini mendukung fitur Auracast yang mana memungkinkan transmisi ke banyak perangkat audio secara bersamaan.
Fitur ini sendiri sempat didemokan oleh JBL saat saya menghadiri acara peluncurannya yang mana memang seluruh headphone yang ada di dalam ruangan saat ini mendengarkan satu sumber suara yang sama baik itu dari mikrofon maupun TV.
Pastinya Smart Tx menjadi pelengkap yang menyempurnakan pengalaman premium dari headphone ini. Jadi kamu bisa berbagi audio seperti mendengarkan musik maupun nonton film yang sama dengan headphone berbeda bersama pasangan maupun teman saat berada di pesawat maupun rumah agar tidak mengganggu pihak lain.
Soal daya tahan baterai, JBL Tour One M3 Smart Tx bisa saya gunakan berhari-hari dalam sekali pengisian daya. Dengan skenario penggunaan standar di PC tanpa ANC selama 1-3 jam setiap malam dan lebih intensif saat weekend, saya hanya perlu mengisi daya baterai dari JBL Tour One M3 Smart Tx seminggu sekali saja dan itu pun masih tersisa sekitar 40%.
Pihak JBL sendiri dalam halaman produk resminya mengatakan bahwa JBL Tour One M3 Smart Tx memiliki masa penggunaan total selama 70 jam atau 40 jam jika ANC aktif. Angka yang sangat masuk akal dengan apa yang saya alami, namun tentunya akan berbeda-beda tergantung setiap pengguna.
Sementara untuk Smart Tx sayangnya berada di bawah itu karena hanya bertahan selama 18 jam saja. Oleh karena itu saya lebih sering mengandalkan koneksi Bluetooth dan baru menggunakan Smart Tx ketika ingin memastikan kualitas audio terbaik. Untuk pengisian daya headphone sendiri membutuhkan waktu sekitar 2 jam.
Sebagai headphone nirkabel yang dapat terhubung dengan aplikasi JBL Headphones di ponsel yang mana menjadi pusat kendali untuk berbagai fitur yang tersedia di JBL Tour One M3 Smart Tx mulai dari gesture, AND, Smart Talk, EQ, dan lainnya. Satu hal yang perlu diperhatikan, aplikasi ini dibutuhkan untuk mengaktifkan mode High-Resolution Audio (LDAC) jika menginginkannya.
Aplikasi JBL Headphone sendiri sangat mudah dan jelas untuk dinavigasikan sehingga saya bisa menyesuaikan JBL Tour One M3 Smart Tx dengan selera dan kebutuhan seperti berapa lama orang berbicara sebelum Smart Talk aktif untuk menurunkan volume. Selain itu juga ada Relax Mode yang bisa digunakan untuk menenangkan diri hingga membantu tidur.
Secara keseluruhan, JBL Tour One M3 Smart Tx terutama soal kenyamanan. Pengalaman audio yang luar biasa dan imersif membuat saya rela terus menggunakannya karena selalu ingin kembali hanyut dalam dunia suara yang dihadirkannya.
Tinggalkan Komentar