Review Razer Kishi V3 Pro XL
- Rating
Kesimpulan
Razer Kishi V3 Pro XL bikin pengalaman main game di tablet naik level banget, jauh lebih seru dan nyaman. Harganya cukup mahal Rp3.650.000, tapi kalau ingin serius main game di tablet maka aksesori yang satu ini sangat layak dibeli.
Yang Disukai
- Pengalaman gaming di tablet makin seru
- Setup cepat, kompatibilitas luas
- Build quality kokoh
- Tombol ekstra fungsional
Yang Tidak Disukai
- Harga cukup mahal
Gadgetren – Ketika pakai tablet kayak iPad, sering kali kepikiran “Wah enak nih kalau dipake main game. Layar gede, pasti puas banget.” Tapi ya kenyataannya tidak seindah itu. Main game di tablet ternyata kurang nyaman buat banyak jenis game.
Masalah utamanya, layar yang gede itu bikin tablet susah dikontrol pakai dua tangan sambil dipegang. Alhasil kalau main lama-lama jadi pegel dan ribet. Nah di sinilah aksesori kayak Razer Kishi V3 Pro XL jadi penyelamat.
Pakai alat ini, tablet kamu mau itu Android atau iPad bisa langsung berubah jadi mirip konsol game mobile. Tinggal colok, gas, dan nge-game jadi lebih nyaman.
Kishi V3 Pro XL punya bentuk mirip controller game pada umumnya jadi langsung terasa familiar. Tapi ada satu hal yang langsung mencolok, jembatan panjang yang menghubungkan sisi kanan dan kiri controller.
Jembatan ini bisa diatur panjangnya, fungsinya buat menopang tablet biar tetap stabil waktu dipasang. Kishi V3 Pro XL kompatibel sama tablet ukuran 10 sampai 13 inci, jadi di luar itu sayangnya tidak bisa dipasang.
Di bagian atas jembatannya ada bantalan karet yang bisa dilepas pasang dengan 3 pilihan ukuran. Ini bikin grip-nya ke tablet makin kuat sekaligus melindungi dari baret akibat gesekan.
Cara pasangnya juga gampang banget. Tinggal menempelkan satu sisi tablet ke controller bagian kiri, tarik jembatannya, lalu sambungkan sisi tablet yang punya port USB Type-C ke sisi kanan controller yang ada konektornya.
Selama saya pakai di iPad A16, cengkeraman controller ini bener-bener kuat. Nggak pernah tablet geser sendiri, nggak ada bunyi aneh kayak “kriyek-kriyek”, dan build quality-nya terasa solid.
Soal berat, sebagai gambaran ROG Ally X itu 678 gram sedangkan Kishi V3 Pro XL cuma 311 gram. Ditambah berat iPad A16 yang 477 gram, totalnya nggak beda jauh dari ROG Ally X. Waktu dipakai main, tangan tidak cepat pegal ditambah lagi desain ergonomisnya sudah pas banget buat sesi gaming lama.
Kishi V3 Pro XL punya tombol-tombol standar layaknya controller pada umumnya seperti tombol aksi XYBA, dua thumbstick yang kepalanya bisa diganti (dapet alternatifnya langsung di boks penjualan), D-pad, tombol Home, Menu, Option, plus tombol bumper dan trigger.
Selain itu ada tombol Share buat screenshot layar game biar bisa langsung dibagikan dan tombol Razer Nexus untuk buka aplikasi Razer Nexus dengan cepat.
Nah yang bikin menarik, controller ini punya tombol ekstra yaitu claw grip bumper dan back paddle. Dua tombol ini bisa di-custom lewat aplikasi Razer Nexus seperti untuk membatasi gerakan thumbstick atau mengkopi fungsi tombol lain.
Misalnya tombol lompat di game kamu posisinya agak canggung karena satu area sama tombol jalan. Tinggal set salah satu claw grip bumper atau back paddle buat jadi tombol lompat dan main game-nya kini jadi lebih nyaman.
Kalau mau sambil mengisi daya tablet pas lagi main, gampang banget. Colok aja charger ke port USB Type-C yang ada di sisi kanan controller. Port ini juga bisa dipakai buat nyambungin Kishi V3 Pro XL ke PC dan main layaknya controller biasa. Cuma karena bentuknya unik dengan jembatan di tengah, pengalaman mainnya di PC nggak akan senyaman controller standar.
Oh iya, buat yang masih setia sama headset kabel, controller ini udah nyediain audio jack 3,5mm di sisi kanan. Dan enaknya lagi, controller ini nggak perlu baterai karena dayanya langsung diambil dari tablet yang terpasang jadi tidak perlu pusing memikirkan charging controller-nya.
Sekarang banyak sekali game di tablet Android maupun iPad yang sudah kompatibel dengan controller. Main Asphalt, Dead Cells, sampai GTA San Andreas pakai Kishi V3 Pro XL tuh rasanya mantap banget.
Thumbstick-nya responsif, tidak kaku dan sejauh ini saya belum pernah mengalami masalah drifting sama sekali. Semua tombolnya juga terasa nyaman tiap kali dipencet.
Pakai aplikasi seperti Steam Link, Xbox Remote Play, atau PlayStation Remote Play, kita bahkan bisa main game PC atau konsol langsung dari tablet dan mengontrolnya lewat Kishi V3 Pro XL. Cocok banget buat yang suka main sambil rebahan di kasur.
Buat akses cepat ke berbagai game atau mencari game lain yang cocok dimainkan dengan Kishi V3 Pro XL, kita bisa pakai aplikasi Razer Nexus. Lewat aplikasi ini juga semua pengaturan controller bisa diatur sesuai kebutuhan.
Kalau ketemu game yang tidak support controller? Tenang karena ada solusi virtual controller di mana kita bisa atur sendiri tombol-tombolnya sesuai kebutuhan. Sayangnya fitur ini cuma ada di perangkat Android, kemungkinan besar karena iPadOS terlalu ketat soal aksesnya.
Yang tidak kalah menarik, Kishi V3 Pro XL sudah support haptic feedback lewat teknologi Razer Sensa HD Haptics. Tapi untuk saat ini, baru Fortnite aja yang support fitur ini secara native.
Mayoritas game lainnya hanya kompatibel dengan Audio Haptics yang sayangnya di game kayak Dead Cells getarannya malah terasa terlalu sering. Dan, fitur haptic ini cuma bisa aktif kalau controller dipasang ke perangkat Android atau Windows.
Secara keseluruhan, Razer Kishi V3 Pro XL bikin pengalaman main game di tablet naik level banget, jauh lebih seru dan nyaman. Memang harganya cukup mahal yakni Rp3.650.000, tapi kalau kamu serius pengen main game di tablet maka aksesori seperti benar-benar layak banget dibeli.
Satu catatan penting, biar tangan tidak cepat pegal, pastikan tablet yang dipakai tidak terlalu berat. Saya sudah mencoba Kishi V3 Pro XL ini di iPad A16 dan OPPO Pad Air di mana dua-duanya enak banget dipakai bahkan buat main dalam waktu lama.
Tinggalkan Komentar