ASUS Vivobook S14 S3407CA
Review Handphone

Review Motorola edge 60 FUSION – Desain Trendi, Kamera Hebat, Tapi Performa Bisa Lebih Baik

Motorola edge 60 FUSION

Review Motorola edge 60 FUSION
  • Rating
4

Summary

Motorola edge 60 FUSION bisa dibilang salah satu handphone favorit untuk tahun 2025. Desainnya baik secara fisik maupun tampilan antarmuka terasa segar dan enak dipandang. Lengkungan di tiap sisinya turut menambah nilai estetika meski memiliki beberapa efek samping.

Yang Disukai

  • Desain segar dan menarik
  • Nyaman digenggam
  • Layar cerah dan memukau
  • Baterai sangat tahan lama
  • Fitur AI-nya canggih

Yang Tidak Disukai

  • Performa kurang bertenaga
  • Terkadang ada lag di preview ketika rekam video

Gadgetren – Motorola Indonesia mungkin terbilang baru dalam comeback-nya tapi dalam waktu singkat mereka sudah merilis sejumlah handphone yang menarik dan segar mulai dari Moto G45 5G dan yang terbaru Motorola edge 60 FUSION.

Saat pertama kali memegang handphone terbaru dari Motorola ini, saya langsung teringat dengan Galaxy S6 Edge karena sisi layarnya yang sangat melengkung.

Hal ini tentu membuatnya terlihat unik apalagi saat tren saat ini justru mengarah ke layar dan sisi datar. Selain desainnya yang berbeda, handphone ini juga dibekali kamera mumpuni dan ketahanan daya yang sangat lama.

Desain

Motorola edge 60 FUSION

Varian warna Pantone Amazonite yang saya gunakan dalam review ini terlihat sangat menarik dengan nuansa toska yang enak dipandang. Motorola benar-benar paham cara menciptakan handphone yang tidak hanya menarik dilihat tapi juga nyaman digenggam.

Lengkungan di seluruh sisi bodi dan layar membuat handphone ini tidak terasa menusuk di telapak tangan saat digunakan. Bagian belakang bodinya menggunakan material 3D Silicon Vegan Leather bertekstur yang terasa kesat sehingga tidak mudah selip.

Selain itu permukaan bodi belakangnya juga tidak mudah kotor, membuat tampilannya selalu terlihat prima. Terdapat tonjolan kamera yang cukup minim di bagian atas serta logo khas Motorola di tengah bodi belakang.

Framenya menggunakan material plastik yang tidak terasa murahan. Bahkan saya sempat mengira framenya terbuat dari logam karena finishingnya yang sedikit mengkilap. Di sisi-sisinya terdapat tombol volume dan power, port USB Type-C, serta slot hybrid untuk dua kartu SIM dan microSD.

Bagi kamu yang sering berada di lingkungan berdebu atau khawatir handphone terkena air, perangkat ini sudah dibekali sertifikasi IP68 dan IP69 yang membuatnya tahan air dan debu.

Layar

Motorola edge 60 FUSION

Motorola edge 60 FUSION dilengkapi layar AMOLED 6,67 inci dengan resolusi 2712 x 1220 piksel, mendukung HDR10+, 100% DCI-P3, refresh rate 120Hz, dan tingkat kecerahan hingga 1.400 nit (HBM) yang bisa mencapai maksimal 4.500 nit.

Kualitas tampilannya sangat memuaskan di kelas harganya, terlihat cerah dalam berbagai kondisi dengan warna yang tampil mengesankan di mata.

Namun ada beberapa kekurangan yang menjadi efek samping dari lengkungan di keempat sisi layarnya. Salah satunya adalah munculnya garis-garis cahaya di sepanjang tepi layar yang cukup mengganggu saat menonton film atau bermain game.

Motorola edge 60 FUSION

Efek ini terasa lebih jelas dibandingkan layar lengkung lain karena lengkungan pada Motorola edge 60 FUSION memang sangat ekstrem. Bagi saya pribadi ini tidak terlalu mengganggu, tapi yang lebih terasa adalah kesulitan saat menekan tombol game yang terlalu dekat dengan area lengkung tersebut.

Ada alasan kenapa tren layar sangat melengkung mulai ditinggalkan meski terlihat menarik, ya karena masalah seperti ini. Masalah lainnya, layar handphone ini sulit dipasangi tempered glass. Apalagi secara bawaan tidak ada screen protector tambahan meski layarnya sudah menggunakan Corning Gorilla Glass 7i.

Namun kaca tetaplah kaca, lama-lama bisa juga tergores dan lengkungan ekstrem membuatnya lebih rentan terbentur secara tidak sengaja. Motorola menyediakan case bawaan dengan desain menarik yang selaras dengan handphonenya, tapi sayangnya case ini tidak melindungi sisi kanan dan kiri layar yang melengkung.

Performa

Motorola edge 60 FUSION

Di sektor performa, Motorola edge 60 FUSION dibekali chipset MediaTek Dimensity 7400 yang tergolong masih baru. Chipset ini dipadukan dengan RAM LPDDR4X 12GB dan penyimpanan internal UFS 2.2 sebesar 256GB. Seperti kebanyakan handphone masa kini, RAM-nya juga bisa diperluas secara virtual hingga total 24GB.

Performa yang ditawarkan untuk aktivitas sehari-hari sudah tergolong baik meskipun chipset yang digunakan bukan yang paling kencang di kelas harganya. Namun saat merekam video dengan resolusi 4K, saya sesekali merasakan tampilan preview video yang kurang smooth. Untungnya hasil rekamannya tetap mulus.

Saat digunakan bermain game Honor of Kings dengan pengaturan grafis di level 4, FPS High, dan Resolution High, game bisa berjalan lancar tanpa kendala. Begitu juga saat memainkan Genshin Impact di pengaturan grafis Lowest.

Pengalaman gaming di handphone ini juga didukung speaker stereo yang mampu menghasilkan suara cukup jernih meskipun pada volume tinggi.

Untuk performa sintetis, handphone ini mencatat skor 689.963 di AnTuTu serta 1.083 untuk single-core dan 3.055 untuk multi-core di Geekbench. Dalam uji stress test menggunakan 3DMark, performanya juga terpantau stabil.

Fitur

Motorola edge 60 FUSION

Motorola edge 60 FUSION menjalankan sistem operasi Android 15 dan dijanjikan akan mendapatkan tiga generasi pembaruan Android serta update keamanan selama empat tahun.

Antarmukanya terasa sangat segar dan mendekati stock Android. Saya pribadi menyukai pendekatan desain Motorola yang tidak meniru iPhone maupun menggunakan gaya antarmuka yang aneh-aneh.

Satu hal yang kurang saya sukai adalah tombol floating Moto AI yang secara bawaan muncul di sisi layar. Untungnya fitur ini bisa dimatikan dan sebagai gantinya Moto AI tetap bisa diakses dengan menekan tombol power dua kali.

Ngomong-ngomong soal Moto AI, inilah salah satu fitur yang membuat Motorola edge 60 FUSION tampil beda. Saya cukup terkesan dengan kemampuannya, bukan sekadar fitur AI yang dipaksakan tapi tidak berguna. Sebaliknya Moto AI terasa benar-benar pintar.

Saya bisa menanyakan berbagai hal mulai dari berita terbaru di Indonesia hingga resep nasi goreng tek-tek. Moto AI juga bisa membuat gambar berdasarkan input teks atau mengubah sketsa saya menjadi gambar yang lebih menarik.

Selain itu Moto AI bisa membantu mengarahkan langsung ke menu pengaturan tertentu sesuai kata pencarian dan merangkum notifikasi yang masuk. Meski saat ini output Moto AI baru mendukung beberapa bahasa seperti Bahasa Inggris, ia tetap memahami perintah dalam Bahasa Indonesia.

Bagi yang lebih suka menggunakan Gemini AI dari Google, jangan khawatir karena asisten AI tersebut tetap bisa diakses di handphone ini di mana salah satunya dengan menekan dan menahan tombol power.

Kamera

Motorola edge 60 FUSION

Untuk kameranya, Motorola edge 60 FUSION dibekali kamera utama 50MP dengan sensor Sony LYTIA 700C yang ditemani kamera ultrawide 13MP dan sensor cahaya 3-in-1. Sementara di bagian depan tersedia kamera selfie 32MP.

Saya cukup terkesima dengan hasil jepretan kamera utamanya baik di siang maupun malam hari. Hasil fotonya terlihat tajam dan jernih. Foto mode portrait juga memuaskan dengan efek bokeh yang menarik serta pemisahan subjek yang cukup rapi.

Motorola edge 60 FUSION - Hasil Jepretan Kamera

Motorola edge 60 FUSION - Hasil Jepretan Kamera

Motorola edge 60 FUSION - Hasil Jepretan Kamera

Motorola edge 60 FUSION - Hasil Jepretan Kamera

Motorola edge 60 FUSION - Hasil Jepretan Kamera

Kamera ultrawide-nya mampu menangkap bidang pandang yang luas dan hasil fotonya tetap memuaskan meski tentu tidak sebaik kamera utamanya.

Motorola edge 60 FUSION - Hasil Jepretan Kamera

Motorola edge 60 FUSION - Hasil Jepretan Kamera

Motorola edge 60 FUSION - Hasil Jepretan Kamera

Beranjak ke kamera depan, hasil selfie-nya juga tidak kalah memuaskan. Namun di kondisi gelap, foto selfie cenderung tampak buram. Perlu beberapa kali saya melakukan foto selfie di malam hari untuk hasil yang baik.

Motorola edge 60 FUSION - Hasil Jepretan Kamera

Motorola edge 60 FUSION - Hasil Jepretan Kamera

Baterai

Motorola edge 60 FUSION

Berbekal baterai 5.500mAh, daya tahan Motorola edge 60 FUSION tergolong sangat baik. Dalam penggunaan harian saya bisa mendapatkan screen-on time hingga 7 jam 6 menit termasuk beberapa sesi bermain Honor of Kings.

Untuk pengujian lebih lanjut, saya menggunakan aplikasi PCMark dengan pengaturan kecerahan layar 50%, refresh rate 60Hz, dan baterai penuh. Hasilnya skor ketahanan baterai mencapai 15 jam 14 menit. Sementara saat diuji dengan refresh rate 120Hz, hasilnya sedikit turun menjadi 12 jam 15 menit.

Meski kapasitas baterainya cukup besar, proses pengisian dayanya tergolong cepat berkat dukungan 68W fast charging. Dengan charger bawaan, hanya dibutuhkan waktu sekitar 59 menit untuk mengisi daya dari 10% hingga penuh.

Kesimpulan

Motorola edge 60 FUSION

Motorola edge 60 FUSION bisa dibilang salah satu handphone favorit saya untuk tahun 2025. Desainnya baik secara fisik maupun tampilan antarmuka terasa segar dan enak dipandang. Lengkungan di tiap sisinya turut menambah nilai estetika meski memiliki beberapa efek samping.

Tak hanya tampil menawan, handphone ini juga dibekali kamera utama yang mumpuni di kelasnya serta baterai yang mampu bertahan seharian tanpa perlu sering diisi ulang. Fitur AI yang ditawarkan pun terasa menarik dan benar-benar fungsional.

Sayangnya dari sisi performa, masih ada ruang untuk peningkatan agar handphone ini bisa lebih kompetitif dibandingkan dengan para pesaing di kelas harganya. Handphone yang satu ini dijual seharga Rp5.699.000 dan hanya tersedia dalam satu pilihan saja yakni RAM 12 GB dan penyimpanan 256 GB

ASUS Vivobook S14 S3407CA

Tinggalkan Komentar