Gadgetren – nubia PAD 3D II merupakan sebuah tablet unik yang mampu membuat layarnya dapat menampilkan konten 3D kepada penggunanya.
Bahkan konten 3D dapat dilihat secara langsung oleh pengguna tanpa memerlukan kacamata 3D khusus. Selain itu, terdapat juga dua kamera depan yang dapat digunakan tracking atau mendeteksi arah mata agar layar dapat menampilkan konten 3D yang akurat.
Tablet ini pun mempunyai kinerja yang bertenaga karena menggunakan chipset Qualcomm Snapdragon 8 Gen 2 yang ditemani berkapasitas besar mencapai 10.000mAh.
Kelebihan nubia Pad 3D II
1. Performa Ganas dan Didukung jaringan 5G
Perangkat ini diotaki chipset Qualcomm Snapdragon 8 Gen 2 (4nm) Octa-Core yang memiliki komposisi Mono-Core 3,2 GHz Cortex-X3 + Dual-Core 2,8 GHz Cortex-A715 + Dual-Core 2,8 GHz Cortex-A710 + Tri-Core 2 GHz Cortex-A510.
Komposisi chipset ini mampu menghadirkan performa yang ganas bagi nubia Pad 3D II dalam melahap beragam aplikasi berat serta dapat mendukung jaringan 5G berkecepatan tinggi.
Sementara untuk kapasitas RAM yang dibawanya tidak disebutkan secara pasti ketika tulisan ini diterbitkan. Namun penyimpanan internal yang dibawa oleh nubia PAD 3D II berkapasitas sangat besar mencapai 512 GB sehingga mampu menampung banyak data sekaliugs.
2. Desain Menarik
Nubia Pad 3D IIÂ mempunyai bentuk kotak yang melengkung dengan frame dan bagian belakang yang menggunakan bahan aluminium sehingga terasa kokoh ketika dipegang oleh pengguna.
Bezel pada layarnya pun dibuat lebih kecil agar mampu menampilkan konten yang luas. Meskipun bezelnya kecil, namun masih bisa disematkan dua kamera depan. Desain penempatan dua kamera belakang terdapat di dalam dua lingkaran besar simetris di kotak besar lengkung pun terlihat menarik.
Terdapat empat speaker dengan dukungan stereio yang terbagi menjadi dua lubang speaker di dua sisi yang membuatnya terlihat simetris.
3. Layar Mampu Menampilkan Konten 3D
Tablet ini terbilang unik karena mempunyai layar yang dapat menampilkan konten tiga dimensi (3D). Bahkan pengguna tidak memerlukan kacamata 3D khusus untuk menikmatinya.
Lebih lengkapnya, nubia Pad 3D II mempunyai layar IPS 12,1 inci dengan resolusi 2,5K (2560 x 1600 piksel) dan refresh rate 144 Hz yang mampu menampilkan konten dengan terang serta jernih.
Pihak nubia mengklaim bahwa layar nubia Pad 3D II mampu menampilkan resolusi gambar 3D yang meningkat 80% dibandingkan tablet generasi sebelumnya. Selain itu, kecerahan pun meningkat 100% ketika menampilkan gambar 3D .
Perlu dicatat bahwa dalam menampilkan konten 3D, layar tablet ini mendukung sudut pandang hingga 86 derajat dan didukung fitur DTS:X Ultra 3D yang mampu menghadirkan suara secara realistis seakan berada di sekitar pengguna.
Pada bagian depannya terdapat dua kamera beresolusi 8 MP yang dapat mendeteksi mata pengguna untuk mengoptimalkan konten 3D yang ditampilkan pada layar.
Terdapat juga dukungan Neovision 3D berbasis Artificial Intelligence (AI) Neural Network yang mampu mengonversi konten 2D menjadi 3D.
4. Dua Kamera Belakang Untuk Konten 3D
Pada bagian belakang tablet ini mempunyai dua kamera belakang yang dapat digunakan untuk mengambil foto maupun video. Namun menariknya terdapat fitur Super Biomimetic Eye pada kedua kamera 13 MP tersebut.
Super Biomimetric Eye memanfaatkan dukungan AI (Artificial Intelligence) untuk meningkatkan dan menghasilkan pengambilan gambar maupun video 3D secara mudah.
5. Baterai 10.000mAh dan 66W Quick Charge
Dilengkapi baterai 10.000mAh, nubia Pad 3D II diklaim mampu bertahan lama dalam pemakaian normal termasuk menikmati konten hiburan seperti menonton film maupun memainkan game.
Sementara itu terdapat fitur 66W Quick Charge yang memungkinkan pengisian daya baterai secara cepat. Hal ini tentunya membuat pengguna tablet tidak terlalu lama menunggu.
Kekurangan nubia Pad 3D II
1. Resolusi Kamera Kecil
Resolusi kamera yang dimiliki oleh tablet ini terbilang kecil untuk perangkat masa kini dimana dua kamera depan 8 MP dan dua kamera belakang 13 MP saja.
2. Layar 3D perlu Pembiasaan
Meskipun tablet ini mempunyai layar yang dapat menampilkan konten 3D, namun pengguna harus melakukan pembiasaan terlebih dulu karena konten 3D akan terlihat sedikit berbayang.
Apabila pengguna belum terbiasa akan merasa sedikit pusing ketika menikmati konten 3D yang berbeda. Jadi bagi kamu yang memang belum terbiasa melihat konten 3D, maka kamu dapat mengaktifkan pilihan yang dapat membuat hanya konten 2D saja yang ditampilkan dan mengaktifkan kembali konten 3D ketika dibutuhkan.
Tinggalkan Komentar