Gadgetren – Merger antara dua operator seluler di Indonesia yaitu XL Axiata dan Smartfren telah resmi disahkan melalui penandatanganan persetujuan definitif pada tanggal 10 Desember 2024.
Kedua perusahaan telekomunikasi ini telah bergabung menjadi satu bernama XLSmart. Langkah ini diharapkan akan dapat menciptakan sinergi bisnis yang kuat serta membawa berbagai manfaat bagi konsumen, terutama dalam peningkatan layanan dan pengembangan infrastruktur telekomunikasi di Indonesia.
Dalam acara pers konferensi yang digelar oleh pihak XL Axiata di Kuningan Jakarta pihak XL Axiata melalui Vivek Sood selaku Group Chief Executive Officer, Axiata Group menyampaikan bahwa penggabungan kedua pihak operator seluler ini menjadi XLSmart akan membawa peningkatan layanan dan jangkauan.
Dengan penggabungan ini, konsumen dapat menikmati jangkauan layanan yang lebih luas dan kualitas jaringan yang lebih baik. Nantinya, XLSmart akan memiliki kombinasi spektrum yang lebih besar sehingga memungkinkan peningkatan kualitas sinyal serta pengurangan gangguan jaringan.
Konsumen di daerah terpencil atau pelosok pun diharapkan akan bisa merasakan manfaat ini, mengingat kedua perusahaan memiliki fokus kuat pada perluasan infrastruktur jaringan.
Merger ini juga akan menempatkan XLSmart dalam posisi strategis untuk mempercepat pengembangan infrastruktur 5G di Indonesia. Menurut pihak XL Axiata, penggabungan sumber daya akan memungkinkan perusahaan untuk bersaing lebih baik dalam mengadopsi teknologi baru dan menyediakan layanan 5G yang kompetitif.
Namun, realisasi ini menurut Vivek Sood masih menunggu alokasi spektrum baru dari pemerintah. Pihaknya optimis bahwa dengan alokasi spektrum 5G yang memadai, Indonesia akan menjadi salah satu pemain utama di Asia Tenggara dalam transformasi digital.
Sementara untuk pelanggan XL Axiata dan Smartfren tidak akan ada perubahan signifikan dalam layanan yang sudah digunakan. Baik pelanggan XL Axiata maupun Smartfren akan tetap dapat menikmati layanan yang sudah dikenal. Dalam tahap awal merger, layanan XL Axiata dan Smartfren akan tetap beroperasi seperti biasanya.
Dalam merger ini, pihak XL Axiata juga menyebutkan tidak ada niat untuk mengurangi layanan. Pihaknya disebut justru akan meningkatkan layanan yang diberikan kepada pelanggan dengan pendekatan yang lebih terintegrasi.
Selain manfaat bagi konsumen, merger ini juga akan membawa manfaat bagi karyawan kedua belah pihak. Dian Siswarini selaku Presiden Direktur dan CEO, XL Axiata mengungkapkan bahwa pihaknya telah berbicara dengan semua karyawan untuk peluang baru bagi setiap karyawan ke depannya. Jika nantinya ada restrukturisasi, perusahaan berjanji untuk melakukannya secara adil dan dengan kompensasi yang memadai.
Merger antara Axiata dan Smartfren menawarkan prospek cerah bagi konsumen, terutama dalam hal peningkatan kualitas jaringan dan inovasi layanan. Namun, realisasi manfaat ini sangat bergantung pada keberhasilan integrasi kedua perusahaan serta kebijakan pemerintah yang dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) terkait alokasi spektrum.
Secara komersil di atas kertas, Axiata Group maupun Sinarmas sebagai pemilik Smartfren akan menjadi pemegang saham pengendali bersama masing-masing sebesar 38,4% dari hasil merger XLSmart.
Setelah transaksi ditutup, Sinarmas harus membayar kepada Axiata sebesar 400 juta USD untuk pembayaran pertama dan pembayaran kedua sebesar 75 juta USD di akhir tahun pertama tergantung pada pemenuhan syarat-syarat tertentu.
Penggabungan kedua perusahaan telekomunikasi ini memiliki total pelanggan seluler gabungan sebanyak 94,5juta dan pangsa pasar 27%. Dengan begitu XLSmart diperkirakan memiliki kekuatan finansial dengan pendapatan proforma sebesar Rp45,4 triliun dan EBITDA senilai lebih dari Rp22,4 triliun.
Sementara untuk susunan BOD (Board of Directors) dari XLSmart terbaru diungkapkan Dian Siswarini akan diumumkan dalam waktu 3-4 minggu ke depan.
Tinggalkan Komentar