Gadgetren – Samsung Electronics Indonesia telah memasarkan perangkat wearable terbarunya yaitu Galaxy Watch7. Jam tangan pintar ini membawa sejumlah pembaruan fitur yang lebih canggih.
Salah satunya ialah dukungan chip yang menawarkan performa lebih kencang yaitu Exynos W1000. Berkat chip ini, pemantauan tubuh pengguna disebut menjadi lebih optimal dan akurat sehingga Galaxy Watch 7 bisa dibilang dapat diandalkan menjadi asisten kebugaran atau personal coach.
Menurut dr. Andira Utami selaku Doctor & Health Entrepreneur menyampaikan bahwa Galaxy Watch7 di Galaxy Ecosystem mampu memberi saran terpersonalisasi hasil dari analisis tubuh yang komprehensif sehingga dapat menjadi personal coach pelatih kebugaran dan ahli nutrisi.
Lebih jauh, Andira juga membagikan tiga rutinitas yang bisa pengguna lakukan untuk mencapai gaya hidup sehat dan tetap dapat mempertahankan produktivitas secara maksimal dengan Galaxy Ecosystem di Galaxy Watch7. Adapun tiga rutinitas yang bisa dipantau melalui Galaxy Watch7 sebagai berikut.
Monitor Tubuh Melalui Kualitas Tidur
Dengan Galaxy Watch7, pengguna dapat memantau kualitas pola tidur mereka. Menurut dr. Andira, Galaxy Watch7 dapat menganalisis apakah ada dalam durasi tidur yang berkualitas atau bisa dinikmati.
Pengguna juga bisa memantau penurunan relatif kadar oksigen dalam darah selama tidur yang penting dalam menilai kesehatan tidur. Galaxy Watch7 sendiri menggunakan Sensor BioActive generasi kedua yang ditingkatkan untuk memantau kadar oksigen dalam darah secara real-time.
Sensor ini didukung dengan algoritma AI yang dapat melakukan monitoring tidur dengan lebih akurat dan mendalam untuk menilai pola dan kualitas tidur.
Selain itu Galaxy Watch7 juga dapat melakukan monitoring New Sleep Factors yang memungkinkan pengguna menyadari lebih banyak hal baru yang terjadi ketika tidur seperti Sleep Time, Physical Recover, Restfulness, Mental Recover, Sleep Cycle.
Agar dapat memiliki kebiasaan tidur yang lebih sehat, pengguna pun dapat memaksimalkan fitur Sleep Coaching berbasis AI yang akan membantu mereka membentuk kebiasaan tidur yang lebih sehat.
Memahami Kondisi Tubuh Terkini
dr. Andira mengatakan pengguna dapat menggunakan fitur Energy Score di Galaxy Watch7 sebagai referensi untuk memahami kondisi tubuh berdasarkan penilaian dari analisis yang komprehensif.
Energy Score dihitung berdasarkan tingkat aktivitas fisik, kualitas tidur, detak jantung saat tidur, dan variabilitas detak jantung saat tidur.
Untuk memeriksa kondisi tubuh dengan Energy Score pengguna dapat melakukan pair Galaxy Watch7 dengan handphone Samsung dan masuk ke aplikasi ‘Samsung Health’, dan pilih tujuan Health Goals yang ingin dicapai.
Kemudian gunakan Galaxy Watch7 selama beraktivitas dan tidur. Selanjutnya cek Sleeping Score di pagi hari dan cek analisa secara komprehensif di Samsung Health.
Selain Energy Score, Galaxy Watch7 memiliki fitur Body Composition yang bisa memberikan insight mendalam tentang kondisi tubuh pengguna. Fitur ini memungkinkan mereka dapat mengukur berat badan, massa otot, kadar lemak, dan kadar air.
Tak ketinggalan, Galaxy Watch7 dilengkapi dengan fitur inovatif AGES Index yang dapat memantau pola makan pengguna dan membantu dalam mempertahankan pola makan yang sehat. Fitur inovatif AGES Index ini juga menunjukan kesehatan metabolisme dengan mengukur diet, nutrisi, dan faktor lain, yang dipengaruhi oleh pola makan kita.
Olahraga Secara Rutin
Disamping itu, pengguna juga harus tetap secara rutin berolahraga. dr. Andira mengungkapkan dengan olahraga setidaknya 150 menit setiap minggu pengguna bisa mencegah penyakit dan mengurangi dampaknya.
Dengan dukungan Galaxy Watch7 menawarkan lebih dari 100 pilihan olahraga yang bisa dipilih sesuai preferensi. Ditambah lagi pengguna dapat memanfaatkan fitur Personalized Heart Rate yang bisa mendeteksi kondisi detak jantung saat olahraga secara komprehensif di aplikasi Samsung Health.
Menurut dr. Andira detak jantung saat berolahraga idealnya berada dalam zona target yaitu 50-85% dari detak jantung maksimum, tergantung tingkat intensitas olahraganya.
Jika detak jantung mencapai zona yang terlalu tinggi atau rendah, intensitas olahraga perlu disesuaikan untuk mencegah resiko cedera atau kelelahan.
