Gadgetren – Setelah kurang lebih 13 tahun menggunakan MIUI dalam mempersenjatai berbagai ponsel dan tablet buatan mereka, Xiaomi akhirnya mengembangkan antarmuka sistem baru yang disebut HyperOS.
Antarmuka tersebut pertama kali diperkenalkan pada akhir Tahun 2023 silam bersama peluncuran seri keluarga Xiaomi 14. Sejak saat itu, kita kini bisa menjumpainya pada berbagai perangkat mulai dari generasi baru hingga lama.
Jika dibandingkan dengan MIUI, HyperOS tentunya mempunyai sejumlah peningkatan dan penyesuaian. Pengembangan antarmuka tersebut apalagi kemungkinan bakal terus-menerus dilakukan sampai Xiaomi memutuskan untuk menggantinya.
Perbedaan MIUI Vs HyperOS
Perbedaan yang paling terlihat dari kedua antarmuka sistem buatan Xiaomi tersebut tentu terletak pada tampilan yang ditawarkan. HyperOS membawa penyesuaian desain mulai dari tata letak hingga ikon yang digunakan.
Control Center pun mendapat penyesuaian yang paling signifikan. Antarmuka generasi baru tersebut menggunakan desain tampilan panel yang benar-benar terlihat berbeda dari MIUI sebelumnya.
Untuk antarmuka HyperOS, label ikon pintasan tombol Control Center akan disembunyikan secara mendasar sehingga membuat tampilan panel terlihat lebih bersih. Kita yang tidak terbiasa kemungkinan perlu sedikit waktu untuk menyesuaikan diri atau kembali memunculkannya melalui pengaturan.
Berbagai tombol pintasan pun dibuat dengan ikon yang sedikit lebih besar dan kini ditempatkan dalam satu halaman panjang yang bisa digulirkan. Pada antarmuka MIUI, kita sebelumnya akan menjumpainya pada panel terpisah yang mana bisa dibuka dengan mengusap layar ke kanan atau ke kiri.
Selain Control Center, kedua antarmuka sistem tersebut di sisi lain juga mempunyai pengaturan dan tampilan ikon bawaan yang sedikit berbeda meski perbedaannya tidak terlalu kentara. Beberapa di antaranya bisa terlihat pada aplikasi Calculator, Gallery, Contact, Camera, hingga Notes.
Misalnya untuk aplikasi Gallery, gambar ikonnya kini seolah-olah dicerminkan atau posisi kanan dan kirinya dibalik. Aksen garis pemisah kedua gunungnya pun dibuat lebih dinamis sehingga menghilangkan kesan kaku yang ada pada versi MIUI.
Bukan hanya ikon, antarmuka tampilan dari sejumlah aplikasi juga memperoleh penyesuaian. Sebagian di antaranya bahkan mendapatkan fungsi atau menu baru yang dapat meningkatkan pengalaman pemakaian perangkat Xiaomi.
Masih pada aplikasi Gallery, kita misalnya kini akan menemukan bar menu Photos dan Album yang sebelumnya terletak di bagian atas berubah ke bawah dengan tambahan Recommended sebagai opsi baru.
Weather kini juga mempunyai latar belakang yang bisa menampilkan kondisi cuaca terkini. Misalnya pada saat hujan, aplikasi ini akan menayangkan gambar mendung dengan animasi titik-titik air berjatuhan.
Beberapa aplikasi bawaan Xiaomi seperti Calculator juga membawa dukungan jendela mengambang dan tata letak baru yang memungkinkan kita melakukan multitasking secara lebih efisien.
Yang tak kalah menarik, HyperOS secara khusus kini juga menghadirkan fitur baru bernama Advanced Textures yang berfungsi untuk menambahkan efek rendering seperti mengaburkan tampilan di seluruh sistem.
Kostumisasi pada HyperOS kini bisa dilakukan secara lebih fleksibel. Lock screen atau layar kunci juga mendapat peningkatan. Kita kini dapat mengubahnya secara mudah dengan berbagai tampilan yang lebih artistik.
Dukungan animasi pada HyperOS juga semakin memukau. Antarmuka sistem baru tersebut dirancang untuk menghadirkan pengalaman pemakaian yang super mulus dan ringan pada berbagai perangkat Xiaomi.
Di sisi lain, HyperOS kini juga mempunyai fitur bawaan mirip Dynamic Island buatan Apple yang akan menampilkan sejumlah tayangan animasi baru mulai dari indikator pengisian daya, baterai perangkat suara nirkabel, hingga pengaktifan mode senyap.
Bukan Hanya Tampilan
Perubahan yang ditawarkan oleh HyperOS tentunya bukan hanya dari segi tampilan saja. Antarmuka baru dari Xiaomi tersebut juga membawa sejumlah dukungan yang lebih baik daripada MIUI.
Saat menggunakan perangkat yang menjalankan MIUI, sebagian pengguna sebelumnya sedikit kesulitan untuk menghapus aplikasi bawaan yang tidak terpakai atau bloatware. Antarmuka HyperOS pun membawa solusi untuk hal ini.
Dengan pembaruan HyperOS, kita kini bisa lebih mudah untuk menghapus lebih banyak aplikasi bawaan yang tidak terpakai untuk menghemat ruang penyimpanan serta membuat kinerja perangkat semakin lancar.
Berkaitan dengan kinerja, HyperOS juga meluncur dengan manajemen memori dan sumber daya yang lebih menjanjikan. Antarmuka tersebut diklaim mempunyai penyimpanan yang lebih luas, performa yang lebih lancar, dan konsumsi daya yang semakin hemat.
Xiaomi memang masih menggunakan sistem berbasis Android. Hanya saja dalam pengembangannya, mereka secara khusus menggunakan teknologi miliknya sendiri sebagai pondasi.
Mereka dalam hal ini misalnya sudah menggunakan kernel khusus yang diklaim mampu menghadirkan kemampuan pemrosesan data hingga dukungan keamanan lebih unggul dibandingkan bawaan Android.
Khusus untuk keamanan, HyperOS kini juga sudah dilengkapi dengan Trusted Execution Environment (TEE) yang dikembangkan secara mandiri untuk menciptakan perlindungan di level peranti keras yang independen.
Pada sisi pengguna, peningkatan keamanan yang ditawarkan HyperOS juga hadir melalui dukungan Shutdown Confirmation. Fitur ini setidaknya akan mencegah perangkat dimatikan tanpa izin.
Ukuran berkas sistem dari HyperOS juga lebih kecil ketimbang MIUI. Hal ini memungkinkan kita mengemas dukungan penyimpanan yang semakin luas atau setidaknya lebih cepat saat perlu melakukan pembaruan.
Interkoneksi dan Kecerdasan Buatan Jadi Unggulan
Keunggulan HyperOS juga terletak pada interkoneksi dalam ekosistem perangkat buatan Xiaomi. Mengusung Xiaomi HyperConnect, antarmuka tersebut memungkinkan kita menghubungkan ponsel, tablet, hingga perangkat IoT (Internet of Things) secara lebih mulus.
Dukungan serupa memang sudah bis kita temukan pada antarmuka sistem MIUI. Hanya saja secara teknis, HyperOS menawarkan integrasi perangkat yang lebih mendalam dan luas dibandingkan sebelumnya.
Interkoneksi yang tersedia pada HyperOS bukan hanya sebatas memungkinkan kita mengirimkan berkas atau menghubungkan hotspot tanpa kata sandi, tetapi benar-benar mampu mengintegrasikan berbagai perangkat di dalam ekosistem Xiaomi.
Jika menggunakan HyperOS, kita misalnya bisa menampilkan layar ponsel ke tablet, melanjutkan pekerjaan dengan aplikasi yang sama di perangkat berbeda, menyalin konten antar perangkat, menggunakan fungsi kamera ponsel untuk laptop, hingga menyinkronkan tema dan warna di seluruh perangkat.
Mengikuti tren yang sedang berkembang, HyperOS juga membawa berbagai fitur kecerdasan buatan sebagai salah satu peningkatan. Dukungan yang ditawarkan bahkan semakin lengkap dengan pengembangan versi terbarunya.
Dalam hal ini, antarmuka sistem HyperOS kini setidaknya mempunyai dukungan cerdas seperti AI Search, AI Art, AI Speech Recognition, AI Writing, AI Subtitles & AI Interpreter, hingga AI Calculator.
Sedikit informasi, AI Search berfungsi untuk melakukan pencarian secara akurat di seluruh sistem, AI Art untuk membantu pembuatan gambar, AI Speech Recognition untuk membuat transkripsi dan rangkuman dari rekaman suara, AI Writing untuk mengelola tulisan, AI Subtitles & AI Interpreter untuk menampilkan teks percakapan dari panggilan video atau film, sementara AI Calculator untuk menghadirkan perhitungan yang lebih cepat.
Bersama dengan berbagai dukungan kecerdasan buatan ini, HyperOS juga mengadopsi asisten cerdas Google Gemini dengan sejumlah fitur unggulan yang ditawarkan seperti Gemini Overlay, Gemini Live, Image Generation, maupun Gemini Extension.
Tinggalkan Komentar