Review Samsung Galaxy A25 5G
- Rating
Kesimpulan
Samsung Galaxy A25 5G merupakan salah satu handphone 5G kelas menengah yang memiliki performa bertenaga, daya tahan baterai lama, dan layar yang nyaman di mata.
Yang Disukai
- Performa bertenaga
- Daya tahan baterai lama
- Layar Super AMOLED 120Hz
- Update sistem operasi panjang
- Hasil foto berkualitas baik
Yang Tidak Disukai
- Tidak tersedia charger bawaan
- SIM tray hybrid
- Layar masih menggunakan poni waterdrop
- Tidak ada IP Rating
Gadgetren – Bersaing pada segmen handphone 5G kelas menengah, Samsung telah meluncurkan Galaxy A25 5G di pasar Indonesia.
Perangkat ini diotaki chipset Exynos buatan Samsung yang diklaim mampu menghadirkan performa yang lancar untuk menjalankan aplikasi maupun game. Sementara itu baterainya memiliki kapasitas yang besar.
Menariknya Galaxy A25 5G dijanjikan akan mendapat update sistem operasi hingga empat generasi dan pembaruan keamanan selama lima tahun. Handphone ini juga hadir dengan tiga varian warna yang terdiri dari Blue, Yellow, dan Blue Black.
Desain
Galaxy A25 5G ini menggunakan bagian belakang dengan bahasa desain Samsung masa kini yang simpel dengan tiga kamera yang disusun yang secara vertikal, LED Flash, dan logo Samsung.
Kebetulan saya sendiri mendapatkan Galaxy A25 5G dengan varian Blue, dimana permukaan belakangnya didominasi dengan warna Biru ditambah pola kotak-kotak dan finishing haze yang dapat memperlihatkan kilauan cahaya sehingga membuatnya terlihat menarik.
Meskipun permukaan belakangnya terasa agak licin, namun saya masih dapat memegang handphone menggunakan satu tangan dengan baik. Sementara noda debu dan sidik jari tidak mudah menempel pada bagian belakangnya.
Sayangnya dalam dus penjualannya tidak dihadirkan softcase tambahan. Dengan begitu, kita harus membeli softcase secara terpisah agar dapat lebih melindungi permukaan belakang dari handphone ini.
Beralih ke sisi kanan terdapat tombol Volume, Power, dan sensor fingerprint yang disusun secara vertikal. Pada sisi kirinya terdapat SIM Tray bersifat Hybrid yang hanya mengizinkan saya untuk menggunakan dua kartu SIM tanpa microSD atau kombinasi satu kartu SIM + satu microSD.
Pada sisi bawahnya terdapat port USB Type-C, jack audio 3,5mm, dan lubang speaker. Terdapat juga speaker tepat di atas layarnya sehingga membuat handphone ini dapat menghasilkan suara stereo yang lebih menggelegar berkat hadirnya fitur Dolby Atmos.
Fitur NFC (Near Field Communication) telah dihadirkan pada bagian belakang perangkat ini sehingga memudahkan saya untuk mengecek atau mengisi saldo kartu emoney secara instan tanpa perlu ke ATM atau supermarket terlebih dulu.
Layar
Samsung Galaxy A25 5G hadir dengan dukungan layar 6,5 inci yang memenuhi bagian depan sehingga mampu menampilkan konten dengan luas. Sayangnya di atas layar masih menggunakan poni berbentuk waterdrop yang terasa kurang modern dibandingkan dengan perangkat lain yang sudah mengadopsi punch hole.
Adapun teknologi Super AMOLED dan resolusi Full HD+ (2340 x 1080 piksel), membuat layar handphone ini mampu menampilkan konten dengan terang serta jernih sehingga memanjakan mata saya.
Apalagi tingkat kecerahan puncak 1.000nits, mampu membuat saya masih dapat melihat konten pada layar dengan jelas walaupun sedang berada di bawah terik matahari sekalipun. Layarnya pun dapat menampilkan gerakan transisi antar menu dan animasi game yang halus berkat dukungan refresh rate 120Hz.
Namun kita juga dapat mengunci kecepatan refresh rate ke 60Hz apabila ingin konsumsi energi pada handphone menjadi lebih hemat. Sayangnya tidak terdapat fitur Auto Refresh Rate sehingga kita harus memilih menggunakan kecepatan refresh rate 120Hz atau 60Hz saja.
Berkat memiliki sertifikasi Widevine L1, membuat layar Samsung Galaxy A25 5G dapat menampilkan beragam video berkualitas Full HD (1080p) dari aplikasi streaming, seperti Netflix, Amazon Prime Video, VIU, YouTube, dan lainnya.
Menurut saya sendiri, sentuhan jari terhadap layar dapat direspon dengan baik sehingga untuk navigasi antar menu, menjalankan aplikasi, maupun memainkan game terasa lancar.
Software
Samsung Galaxy A25 5G ini telah menggunakan OneUI 6.0 berbasiskan Android 14 yang memiliki tampilan antarmuka sederhana, ikon serta teks pada aplikasi maupun Settings yang proporsional, dan animasi perpindahan menu yang halus, sehingga membuat saya nyaman ketika melakukan navigasi.
Untuk kenyamanan, OneUI 6.0 pada handphone ini telah menyediakan pilihan untuk navigasi dengan menggunakan gesture atau tombol virtual yang dapat diatur melalui halaman Navigation Bar di halaman Settings.
Saya sendiri dapat melakukan screenshot secara cepat pada handphone ini dengan menggunakan gesture telapak tangan yang digeser atau swipe dari kiri ke kanan atau sebaliknya.
Dark Mode menjadi salah satu fitur yang saya sering gunakan karena membuat latar belakang sistem maupun beberapa aplikasi menjadi hitam atau gelap sehingga melihat konten pada layar di kondisi redup atau minim cahaya terasa nyaman.
Tak ketinggalan, fitur Split Screen membantu saya dalam menikmati aplikasi secara multitasking karena dapat menampilkan dua aplikasi sekaligus dalam satu layar, seperti membaca informasi pada website melalui browser sambil chat melalui Telegram.
Perangkat ini juga memiliki Kids Mode yang memungkinkan saya dapat menghadirkan Home Screen khusus untuk memantau anak-anak, dimana dapat menentukan aplikasi apa saja yang dapat diakses dan lamanya waktu pemakaiannya.
Kamera
Samsung Galaxy A25 5G ini hadir dengan dukungan tiga kamera belakang yang terdiri dari kamera utama 50 MP, ultrawide 8 MP, dan makro 2 MP. Sementara kamera depannya memiliki resolusi 13 MP.
Kamera utama dari handphone ini dapat menghasilkan foto berkualitas bagus dengan warna yang terlihat vivid sehingga nyaman di mata. Sementara pada kondisi malam hari pun hasil fotonya terlihat terang dan minim noise karena Auto Mode pada aplikasi kamera bawaannya akan langsung mengaktifkan fitur Night Mode secara otomatis.
Menurut saya kamera ultrawide ini memudahkan untuk membuat foto dengan area yang luas secara cepat tanpa perlu lagi mengaktifkan mode Panorama yang cukup merepotkan karena harus menggeser kamera handphone dari kiri ke kanan atau sebaliknya.
Selanjutnya, kamera makro pada handphone ini dapat dimanfaatkan untuk membidik objek dari jarak yang sangat dekat. Namun dengan resolusinya yang tidak terlalu besar, saya tidak terlalu berharap banyak dengan kualitas yang dimilikinya.
Kamera depan pada Samsung Galaxy A25 5G ini dapat menghasilkan foto selfie yang baik pada kondisi siang hari maupun malam hari. Apalagi tekstur wajah pada hasil foto selfie terlihat natural.
Terdapat juga fitur Portrait pada kamera belakang dan depannya yang memungkinkan saya menghasilkan foto dengan subjek yang fokus, namun latar belakangnya berefek bokeh. Terlihat juga bahwa wajah yang muncul pada hasil foto memiliki detail yang jelas.
Kamera utama handphone ini dapat merekam video hingga 4K 30fps atau Full HD (1080p) 60fps. Meskipun mampu menghasilkan video dengan gambar yang baik, namun masih terasa guncangan ketika saya melakukan perekaman dengan dua resolusi video di atas dalam kondisi berjalan.
Sementara pada saat mengaktifkan fitur Super Steady, saya bisa mendapatkan video yang mulus dan minim guncangan ketika melakukan perekaman dengan kondisi berjalan. Namun fitur ini membutuhkan cahaya yang banyak sehingga pada kondisi redup atau malam hari, hasil videonya akan memiliki gambar yang kurang terang.
Meskipun pada perekaman malam hari terlihat sedikit noise, namun kamera utama dari Galaxy A25 5G masih mampu menghadirkan gambar yang jelas ketika merekam menggunakan mode 4K 30fps atau Full HD (1080p) 60fps.
Kamera depan dari perangkat ini hanya mampu merekam video hingga Full HD (1080p) 30fps saja. Hasil videonya terlihat baik pada kondisi siang hari, namun akan terlihat banyak noise pada hasil videonya ketika diambil pada kondisi malam hari. Selain itu, kamera depan nya juga tidak dilengkapi dengan fitur Super Steady.
Performa
Dengan penggunaan dapur pacu pada handphone ini dipercayakan pada chipset Exynos 1280 (5nm) Octa-Core 2,4 GHz yang dikombinasikan dengan RAM 8 GB, membuat handphone ini diklaim mampu menjalankan aplikasi secara lancar.
Sementara kebetulan saya menggunakan Samsung Galaxy A25 5G varian penyimpanan 128 GB yang dapat menyimpan banyak file, aplikasi, maupun game sekaligus. Terdapat juga fitur RAM Plus yang dapat meminjam ruang kosong penyimpanan internal untuk menjadi RAM Virtual dengan pilihan 2 GB, 4 GB, 6 GB, atau 8 GB.
Secara teori, kombinasi hardware di atas memang mampu menjalankan berbagai aplikasi maupun game dengan lancar. Untuk mengetahui kinerja nyatanya, saya pun langsung menjalankan berbagai aplikasi untuk aktivitas sehari-hari, seperti media sosial, chat, email, editor dokumen, SMS, Telepon, dan sesekali musik.
Hasilnya, handphone ini mampu menjalankan beragam aplikasi secara multitasking dengan lancar dan minim lag. Selanjutnya, saya juga turut menguji Samsung Galaxy A25 5G dengan aplikasi benchmark untuk mengetahui skor performa yang mampu didapatkannya.
Pada pengujian dengan AnTuTu Benchmark v10.1.9, handphone ini mampu mendapatkan skor 467.350 poin. Sementara Samsung Galaxy A25 5G memiliki skor Geekbench 6.2.2 mencapai 972 poin untuk Single-Core dan 2.096 poin untuk Multi-Core.
Beralih ke tahap pengujian yang lebih lanjut, saya pun langsung menjalankan berbagai game mobile yang banyak dimainkan di Tanah Air, seperti Call of Duty Mobile, Genshin Impact, Mobile Legends, dan Arena of Valor.
Pada saat disetel ke grafis High dan frame rate Very High, game Call of Duty Mobile mampu dijalankan dengan lancar. Dengan pengaturan tersebut juga, game ini mampu menampilkan grafis karakter, lingkungan, menu, dan efek spesial yang memanjakan mata. Untuk animasinya pun terlihat halus karena andil dari frame rate yang tinggi.
Sebenarnya Call of Duty Mobile juga dapat diatur dengan frame rate tertinggi mencapai Max yang memiliki animasi lebih halus lagi, namun kombinasi grafisnya hanya dapat diatur ke Low sehingga terjadi penurunan kualitas grafis.
Dengan responsifnya layar Galaxy A25 5G terdapat sentuhan jari sehingga membuat saya dengan lancar dalam mengendalikan kontrol virtual arah, tembakan, bidikan, pergantian menu, pengisian peluru, dan lainnya. Hal ini pun membuat jalannya pertandingan tim saya dengan musuh terasa nyaman.
Selanjutnya untuk game berjenis MOBA (Mobile Online Battle Arena), seperti Mobile Legends dan Arena of Valor, dengan menggunakan setelan dan grafis tinggi mampu dimainkan dengan lancar.
Bahkan pada saat semua hero berada dalam satu area pun, game Mobile Legends dan Arena of Valor masih mampu berjalan lancar tanpa terjadinya patah-patah. Game Booster pada handphone ini dapat meningkatkan kestabilan pada koneksi internet dan frame rate ketika game berjalan.
Di antara semuanya, Genshin Impact memiliki kebutuhan spesifikasi yang lebih tinggi. Pada saat menggunakan setelan grafis Highest atau frame rate 60fps, terasa game mengalami patah-patah sehingga permainan tidak terasa nyaman.
Setelah beberapa kali percobaan, setelan grafis Low atau Lowest dan frame rate 30fps yang paling tepat karena dapat membuat saya menjalankan Genshin Impact dengan lancar. Namun tentunya terjadi penurunan kualitas grafis dan hilangnya beberapa efek visual.
Apabila berdasarkan dari beberapa pengujian yang dilakukan mulai dengan penggunaan aplikasi sehari-hari secara multitasking, aplikasi benchmark, dan game, terlihat bahwa Galaxy A25 5G ini memiliki kinerja yang mampu bersaing dengan handphone 5G kelas menengah lainnya.
Baterai
Dengan baterai 5.000mAh, Samsung mengklaim bahwa Galaxy A25 5G ini dapat bertahan lama dalam pemakaian normal, seperti penggunaan media sosial, chat, email, SMS, Telepon, dan lainnya.
Untuk mengatasi rasa penasaran daya tahan nyata dari baterainya, saya pun langsung menguji handphone ini dengan aplikasi PCMark for Android dengan parameter mode Work 3.0 Battery Life, tingkat kecerahan 50%, dan kondisi baterai dari 100%.
Samsung Galaxy A25 5G ini berhasil mendapatkan skor 15 jam 44 menit pada PCMark for Android ketika menggunakan layar dengan refresh rate 60Hz. Sementara pada refresh rate 120Hz, handphone ini mendapatkan skor 14 jam 11 menit.
Sedangkan untuk penggunaan normal sehari-hari, AccuBattery mencatatkan Galaxy A25 5G memiliki Screen on Time 7 jam 22 menit dari kondisi 100% ke 6% ketika layarnya dengan kecepatan refresh rate 60Hz.
Namun jika layarnya menggunakan refresh rate 120Hz, handphone ini memiliki Screen on Time 6 jam 12 menit dari kondisi 100% ke 60%. Beberapa data di atas memperlihatkan bahwa layar dengan refresh rate 120Hz lebih tinggi dalam mengkonsumsi daya baterai dibandingkan refresh rate 60Hz.
Meskipun mendukung fitur 25W Fast Charging, namun dalam dus Samsung Galaxy A25 5G tidak disediakan adaptor charger yang mendukung fitur tersebut. Dengan begitu, saya tidak bisa mengetes waktu yang ditempuh dengan menggunakan pengecasan daya cepat tersebut.
Kesimpulan
Dengan performa lancar dan daya tahan baterai lama yang ditawarkan, saya merasa bahwa Samsung Galaxy A25 5G ini dapat menjadi salah satu handphone pilihan untuk digunakan dalam menunjang rutinitas harian.
Layar Super AMOLED dengan refresh rate 120Hz pun mampu membuat mata saya nyaman ketika menikmati konten. Sementara kamera depan dan belakangnya pun dapat menghasilkan foto berkualitas baik di kondisi siang hari maupun malam hari.
Namun tentunya pihak Samsung dapat meningkatkan kemampuan kamera depan maupun belakang handphone ini untuk perekaman di kondisi malam hari. Selain itu, dalam dus penjualannya tidak diberikan adaptor charger dan softcase tambahan.
Hadir dengan dua varian, Galaxy A25 5G ini dijual dengan harga Rp3.999.000 untuk varian RAM 8 GB + penyimpanan internal 128 GB dan Rp4.399.000 untuk RAM 8 GB + penyimpanan internal 256 GB. Dengan harga yang ditawarkan, perangkat ini masih bisa menjadi pilihan di segmen handphone 5G kelas terutama dengan fitur-fitur yang ditawarkannya.
Tinggalkan Komentar