Gadgetren – Tak lama sejak hadir di pasar global, DJI langsung membawa drone aerial terbaru dalam keluarga seri Mavic 3 yakni Mavic 3 Pro ke Indonesia.
Drone Mavic 3 Pro juga memiliki varian lain yang dikhususkan untuk para sinematografi atau pembuat film profesional dalam versi Cine. Sayangnya versi Mavic 3 Pro Cine ini belum bisa dipastikan akan dibawa ke Indonesia mengingat pasarnya yang sangat tersegmen.
Namun begitu dengan hadirnya drone Mavic 3 Pro saja memberikan cara baru untuk para videografer aerial dalam meningkatkan kreativitas mereka ketika membuat video melalui fitur-fitur canggih yang diberikan.
Khususnya hasil perekaman maupun pengambilan gambar dari udara melalui tiga kamera yang kali ini mengusung Mavic 3 Pro. Untuk bisa merasakan kecanggihan fitur-fitur dalam Mavic 3 Pro beserta teknologi yang mendukung pada tiga kameranya, tim Gadgetren pun berkesempatan untuk mencoba secara langsung drone tersebut.
Saya sendiri mencoba Mavic 3 Pro setelah acara peluncurannya yang digelar oleh Erajaya Active Lifestyle sekaligus sebagai distributor resmi DJI di Indonesia. Kali ini saya menjajal menerbangkan drone tersebut dengan menggunakan RC Pro yang mana memiliki fitur-fitur lebih lengkap dan canggih dibanding remote control standar.
Adapun kelebihan remote control Pro tersebut menawarkan lebih banyak tombol fungsi, tampilan panel yang cerah, penyimpanan internal sebesar 32GB, output mini HDMI, dan antena eksternal.
Drone Mavic 3 Pro secara fisik memiliki bentuk yang mirip seperti saudaranya yakni Mavic 3. Namun perbedaan ada pada ukuran kamera yang mana Mavic 3 Pro memiliki tiga kamera dan Mavic 3 hanya satu sehingga bobotnya tentunya lebih berat dari sebelumnya.
Sama seperti Mavic 3, Mavic 3 Pro menggunakan tiga baterai yang bisa dilepas pasang. Pengisian baterai sudah didukung pengisian cepat. Ukuran baterainya berbentuk persegi panjang. Dalam kondisi penuh baterai Mavic 3 Pro diklaim bisa menerbangkan drone tersebut selama 43 menit.
Sementara remote control Pro yang saya gunakan untuk menerbangkan Mavic 3 Pro menggunakan baterai tertanam yang bisa diisi langsung dengan bantuan koneksi kabel. Ketahanan baterainya jika terisi penuh bisa mencapai 3 jam.
Untuk pengoperasian Mavic 3 Pro bisa dibilang sangat mudah. Hal ini dikarenakan tombol-tombol fungsi baik di bodi drone maupun RC Pro juga sudah diterapkan pada Mavic 3, Mavic 3 Cine, dan Air 2S.
Dengan menggunakan RC Pro terasa pas ditangan ketika digenggam, saya menerbangkan Mavic 3 Pro dengan mengarahkan analog di sebelah kiri dan mengombinasikannya dengan analog di sebelah kanan untuk mengarahkan sudut pandang ke atas dan ke bawah.
Saat menerbangkan ke atas dengan posisi kamera ke arah saya, saya bisa memilih kecepatan penerbangan melalui tombol di atas layar persis yang berada di tengah-tengah. Untuk kecepatan yang sangat cepat bisa memilih tombol S atau Sport, untuk sinematik tombol S, dan untuk kecepatan yang normal pilih tombol N.
Setelah mendapat posisi di atas yang tepat saya pun mencoba memotret panorama dengan dengan menggunakan mode foto. Untuk mengarahkan gimbal juga bisa menggerakan tombol yang ada di sebelah kiri dekat dengan jari tengah.
Kemudian saya mengambil foto pemandangan dengan kamera telephoto Mavic 3 Pro yang memiliki resolusi 12MP menggunakan focal length 166mm dan sensor 1/2″ dengan menggunakan pembesaran optik 1x, 3x, dan 7x.
Hasilnya gambar terlihat jernih dan detail dengan warna yang cerah pada pembesaran mencapai 7x. Selain itu, lensa telephoto Mavic 3 Pro juga bisa mengambil foto dengan pembesaran hybrid hingga 28x dengan detail yang masih jelas.
Dengan pembesaran hybrid 28x Mavic 3 Pro juga bisa merekam dengan fitur explore yang mana mampu berpindah satu kamera ke dua kamera lainnya secara otomatis untuk hasil yang semakin kreatif.
Sedangkan dengan kamera 4/3 CMOS Hasselblad beresolusi 20MP menggunakan focal length 24mm saya mampu menangkap pemandangan sudut lebar untuk foto dengan pilihan 180º hingga 360º.
Pengambilan panorama atau pemandangan dengan beragam luas sudut lebar juga bisa menggunakan fitur pano yang mana kamera Mavic 3 Pro akan mengambilnya secara otomatis dengan pilihan yang terbaik.
Di samping dua kamera tersebut, Mavic 3 Pro juga memiliki kamera berukuran 1/1.3? yang mempunyai resolusi 48MP dengan dukungan aperture f/2.8, pembesaran optik 3x, dan focal length 70mm. Beralih ke merekam video, melalui RC Pro saya bisa memilih pengambilan video dengan resolusi hingga 5.1K pada 50fps, 4K pada 120fps, hingga 1080 pada 120fps.
Kemudian juga pengaturan pengambilan video pada Mavic 3 Pro memiliki video slow motion 120fps dengan mode DCI 4K, video Hyperlapse, dan 10-bit D-Log atau 10-bit D-Log M yang menawarkan hasil warna video yang lebih hidup lagi tanpa perlu melalui proses pengeditan.
Secara cerdas bila terbang di sekitar pohon maupun gedung bertingkat, Mavic 3 Pro mampu menghindar dari hambatan di depannya berkat dibekali delapan sensor penglihatan sudut lebar atau Omnidirectional Obstacle Sensing dan APAS 5.0.
Selanjutnya Mavic 3 Pro menggunakan sistem transmisi DJI O3+ yang membuatnya bisa dikendalikan dari jarak hingga 15 km. Drone tersebut juga bisa pulang kembali ke arah pilot dengan aman dan efisien saat level baterai turun menggunakan fitur Advanced RTH.
Dengan harga mulai Rp33.750.000 untuk varian RC Pro, Rp42.990.000 untuk varian RC Pro Combo dan Rp53.290.000 untuk varian RC Pro Pro Combo, drone Mavic 3 Pro saat ini bisa dipesan di Indonesia lewat e-commerce Shopee, Tokopedia, dan Blibli serta toko retail resmi Erajaya Active Lifestyle.
Tinggalkan Komentar