ASUS ROG Zephyrus G16 (2024) GA605
Mading

Apa Itu MUX Switch yang Bisa Mengubah Mode Pemrosesan Grafis Laptop?

Apa Itu MUX Switch - Header[Ilustrasi Oleh Pixabay]

Gadgetren – Bermain game di laptop memang bisa terasa lebih menyenangkan jika pemrosesan grafis diserahkan kepada dGPU (discrete Graphics Processing Unit) seperti NVIDIA GeForce atau AMD Radeon.

Kebanyakan dGPU soalnya mempunyai kemampuan yang lebih bisa diandalkan ketimbang iGPU (integrated Graphics Processing Unit) bawaan prosesor. Chip khusus ini bahkan akan dibutuhkan untuk menjalankan game kelas atas.

Hanya saja, apakah kamu tahu bahwa dGPU mempunyai konsumsi daya lebih tinggi ketimbang iGPU? Jika laptop terus-menerus menggunakan pemroses grafis ini, maka baterai perangkat akan lebih cepat habis.

Manufaktur makanya memakai keduanya ke dalam laptop. iGPU akan dipakai untuk menangani pemrosesan grafis yang tidak terlalu berat seperti menonton video, menjelajahi internet, atau menulis dokumen. Sementara dGPU untuk aktivitas berat seperti bermain game.

Ada beberapa metode yang digunakan oleh manufaktur dalam mengintegrasikan antara iGPU dan dGPU di laptop. Salah satu yang paling mutakhir dan sangat menarik untuk dibahas adalah MUX Switch.

Apa Itu MUX Switch?

MUX Switch mempunyai kepanjangan kata multiplexer switch. Seperti namanya, teknologi berbentuk mikrocip ini adalah sebuah sakelar yang bisa dipakai untuk mengubah aliran data pemrosesan grafis dari dGPU ke layar.

Bagi kamu yang belum tahu, kebanyakan manufaktur laptop mengintegrasikan pemakaian dGPU dan iGPU dengan teknologi yang disebut Microsoft Hybrid Graphics (MSHybrid) atau Optimus sebelum akhirnya beralih ke MUX Switch.

Struktur Microsoft Hybrid Graphics menjanjikan keseimbangan antara masa pemakaian baterai dan kinerja pemrosesan gambar. Laptop soalnya bisa dengan leluasa mematikan atau menghidupkan mode sleep dGPU menyesuaikan kebutuhan.

Sayangnya, struktur Microsoft Hybrid Graphics memang mempunyai beberapa kekurangan. Aliran data pemrosesan grafis dari dGPU pasalnya harus dikirim kembali ke prosesor atau lebih tepatnya iGPU sebelum diteruskan ke layar.

Aliran data pada struktur Microsoft Hybrid Graphics tersebut mempunyai kinerja dan kompatibilitas lebih rendah jika dibandingkan dengan pemroses Discrete Graphics yang akan meneruskan sinyal dari dGPU langsung ke layar.

Karena hal itulah, MUX Switch lahir. Mikrocip ini memungkinkan kita beralih antara mode Microsoft Hybrid Graphics untuk menghemat pemakaian daya atau Discrete Graphics untuk memperoleh kinerja lebih mumpuni.

Sederhananya dengan teknologi MUX Switch, kita dapat menentukan secara lebih leluasa apakah data-data dari dGPU akan diteruskan langsung ke layar atau dilewatkan terlebih dulu ke iGPU agar kemampuan laptop bisa sesuai dengan aktivitas yang akan dikerjakan.

Untuk memungkinkan hal tersebut, manufaktur biasanya akan menambahkan pengaturan khusus pada aplikasi penyetelan sistem kustom bawaan laptop. Termasuk di antaranya meliputi Lenovo vantage untuk perangkat Legion, MSI Center untuk MSI, atau Armory Crate untuk ROG.

Dukungan MUX Switch sayangnya belum tersedia untuk semua model laptop meskipun itu tipe gaming. Kita pun tidak bisa menambahkannya secara manual karena bentuknya adalah mikrocip fisik yang perlu dipasang di motherboard bukan peranti lunak.

Tentang penulis

Sukindar

Penulis Gadgetren yang aktif membuat konten tentang panduan teknologi mulai dari cara menggunakan hingga membahas istilah-istilah khusus di dalamnya.

Tinggalkan Komentar