Gadgetren – Memperingati Hari Bumi pada tanggal 22 April 2022 mendatang, Gojek dan GoTo Financial mengumumkan fitur Pohon Kolektif #GoGreener yang mengajak dan mengedukasi pengguna GoRide dan GoCar untuk ikut menanam pohon sebagai bagian dari program #GoGreener Serap Jejak Karbon.
Saat ini fitur Pohon Kolektif #GoGreener sudah bisa langsung diakses oleh pengguna di aplikasi Gojek. Pengguna sembari bepergian bisa sekaligus ikut menanam pohon dengan hanya merogoh uang sebesar Rp1.000 saat hendak naik GoRide dan Rp2.000 saat naik GoCar.
Saat melakukan pemesanan GoRide atau Gocar, pengguna bisa mengaktifkan fitur Pohon Kolektif #GoGreener dengan mengklik tombol di sebelah voucher. Kemudian akan muncul fitur Pohon Kolektif #GoGreener dan pengguna bisa menggeser tombol yang ada untuk mengaktifkannya.
Pohon Kolektif #GoGreener merupakan bagian dari program #GoGreener yang diluncurkan Gojek pada 2019 guna bertujuan untuk menghapus jejak karbon, dan kurang dari satu bulan pertama sejak fitur ini diluncurkan, sudah lebih dari 100.000 konsumen mendukung program ini.
Tanah Sullivan selaku Head of Sustainability GoTo Group menyampaikan bahwa ke depannya melalui Pohon Kolektif #GoGreener di momen Hari Bumi ini, Gojek akan terus menambahkan jumlah pohon yang dikumpulkan konsumen pada periode 22 April hingga 21 Mei 2022.
Sejak dihadirkan, Gojek telah menanam 5.000 pohon yang ditanam Gojek dan diadopsi oleh pengguna di 13 lokasi berbeda di wilayah Indonesia sepanjang periode 2020 – 2021 meliputi Sumatera, Jawa, Kalimantan, Jakarta Utara, Bontang, Surabaya, Merangin, Ketapang, Musi Banyu Asin, dan masih banyak lagi.
Ditambah ada 1.000 bibit pohon di Konservasi Mangrove Pesisir Bedono, Kabupaten Demak, Jawa Tengah yang baru saja ditanam. Pertama kali hadir di aplikasi Gojek, fitur Pohon Kolektif #GoGreener sendiri telah berhasil mengumpulkan lebih dari 100.000 pengguna.
Bicara soal teknologi, fitur Pohon Kolektif #GoGreener dijalankan berkolaborasi dengan Jejak.in sebuah startup anak Bangsa di bidang lingkungan yang menyediakan solusi berbasis Artificial Intelligence (AI) dan Internet of Things (IoT) untuk memantau dan mengelola pohon atau tanaman.
Lewat teknologi ini proses menanam pohon untuk menyerap jejak karbon dapat dijalankan dengan, mudah, transparan, dan berkelanjutan. Arfan Arlanda selaku CEO Jejak.in menjelaskan bahwa pihaknya membantu Gojek dalam hal memberikan alat dan platform yang bisa mengukur dan melakukan monitoring dan pelaporan.
“Perawatan pohon yang ditanam akan dilakukan di lapangan baik oleh NGO lokal maupun penduduk di sekitar hutan maupun sekitar area tersebut. Kita jaga terus selama 3 tahun, untuk memastikan kita bisa hidup secara mandiri,” tutupnya.
Tinggalkan Komentar