Gadgetren – Setelah diperkenalkan pada bulan Februari 2021, Sony Indonesia akhirnya membuka keran pemesanan kamera Full Frame Sinema FX3 sampai tanggal 30 Mei 2021 di seluruh Sony Authorized Dealer.
Bagi konsumen yang ingin memesannya, kamera ini bakal tersedia di Indonesia pada bulan Juni 2021 dengan harga banderol senilai Rp 59.999.000. Untuk pembelian dalam masa pre-order, menariknya Sony memberikan bonus tambahan secara terbatas dengan total nilai Rp 8.800.000 berupa satu buah kartu memori 160 GB CFexpress Type-A dan dua buah baterai NP-FZ100.
Fae Adelia selaku Digital Imaging Product Marketing PT Sony Indonesia menjelaskan bahwa pada rangkaian sinema line, kamera VENICE telah menjadi pilihan utama dalam perekaman film dalam skala besar. Kamera VENICE sendiri merupakan yang pertama dari rangkaian sinema line yang kemudian diikuti FX9, FX6, dan FX3.
Fae melanjutkan bahwa FX3 kini digunakan untuk pembuatan film-film yang hadir di layanan aplikasi video on demand atau konten video online yang menghasilkan gambar sinematik, dirancang untuk solo shooting yang nyaman, dan memiliki pengoperasian yang fungsional serta profesional.
“Dilengkapi sistem pencitraan terbaru. Di antaranya resolusi video 4K 10bit 4:2:2 yang dihasilkan oleh sensor full frame 35mm back illuminated Exmor R CMOS Sensor menghasilkan kedalaman yang tipis dan bokeh yang lebih halus,” ujarnya kepada tim Gadgetren.
Pada perekaman video, FX3 menurut pihak Sony mampu menawarkan resolusi 10,2 MP, sedangkan untuk foto mencapai 12,1 MP. Kamera ini mengandalkan mesin pemrosesan gambar BIONZ XR yang memiliki tugas untuk memastikan sensitivitas tinggi dengan noise rendah.
Hal tersebut dibuktikan dengan rentang ISO standar dari kamera ini pada rentang 80 hingga 102.400. Bahkan Sony menjanjikan FX3 dapat ditingkatkan hingga 409.600 saat merekam film dan mempunyai dynamic range sampai 15+ stop.
Kamera FX3 turut diperkuat dengan Fast Hybrid Autofocus yang menggunakan sistem focal plane phase-detection sebanyak 627 titik pada saat perekaman film serta dilengkapi dengan Touch Tracking dan Real-time Eye AF.
Berkat S-Cinetone, FX3 menampilkan hasil video dengan kesan sinematik tanpa melalui pasca-produksi. S-Cinetone adalah colour science yang terinspirasi dari kamera VENICE andalan Sony yang menghadirkan mid-tone natural, warna lembut, dan highlight halus yang menjadi elemen penting untuk tampilan sinematik.
Dalam kesempatan yang sama, Josua Budijanto selaku Digital Imaging Demand Creation PT Sony Indonesia mengungkapkan bahwa kamera sinema line FX3 sangat ideal untuk melakukan perekaman menggunakan genggaman tangan (handheld shooting), gimbal, dan pemasangan pada drone.
Dengan bobot hanya 715 gram, pengguna dapat memegang grip kamera dengan mudah untuk memberikan fleksibilitas, stabilitas, dan kenyamanan yang optimal guna pengambilan gambar dengan durasi panjang.
Untuk pengoperasian, Josua mengatakan bahwa kamera FX3 menawarkan tombol yang sering digunakan dalam perekaman film seperti penyesuaian ISO, iris, white balance yang terletak di grip dan di atas bodi.
Terdapat pula 140 fungsi yang bisa disesuaikan ke 15 tombol kustom sehingga dapat memberikan efisiensi baik. Pada tuas pembesaran yang terletak di atas grip, FX3 tidak hanya bisa mengontrol lensa powered zoom, tetapi juga memungkinkan Clear Image Zoom yang juga akan digunakan dengan lensa unpowered zoom dan prima dengan degradasi gambar minimal.
Selain itu, lampu perekaman (tally) tersedia di bagian depan atas dan belakang kamera sehingga pengguna dapat dengan mudah membedakan saat kamera dalam kondisi menyala. Pada monitor LCD, FX3 menyuguhkan panel sentuh vari-angle bukaan samping.
FX3 menyediakan beberapa fungsi perekaman antara lain S-Log3 gamma dengan S-Gamut3. Kemudian format XAVC S dan XAVC S-I dalam 4K (QFHD) serta FHD dan format XAVC HS (MPEG-H HEVC/H.265, hanya 4K).
Tersemat slot media pada bodinya dengan dua kartu CFexpress Type A, konektivitas berupa LAN nirkabel 2.4 GHz atau 5 GHz, serta koneksi kabel LAN melalui adaptor USB-ke-Ethernet yang kompatibel. Kamera FX3 juga mendukung pengambilan gambar jarak jauh dari PC dengan aplikasi Imaging Edge Desktop melalui Wi-Fi atau koneksi Superspeed USB 5Gbps melalui terminal USB Type-C.
Tinggalkan Komentar