Gadgetren – Berbeda dengan produsen lainnya yang menahan-nahan mengeluarkan perangkat 5G dengan harga terjangkau, OPPO Indonesia melalui OPPO A74 bisa dibilang berani memasarkan handphone 5G untuk rentang harga Rp 3 jutaan.
Padahal komersialisasi jaringan 5G sendiri masih dalam proses realisasi dari pemerintah dan membutuhkan kerja sama yang ketat dari penyedia operator, produsen handphone, maupun stakeholder terkait.
Bila kamu ingat, Samsung pada awal tahun 2021 sempat memperkenalkan Galaxy A Series 4G yang terdiri dari tiga produk antara lain Galaxy A32, Galaxy A52, dan Galaxy A72. Ketiga produk ini padahal juga memiliki versi 5G yang telah dikonfirmasi pihak Samsung Indonesia belum dapat dikeluarkan dalam waktu dekat karena masih menunggu kepastian pemerintah.
Melalui OPPO A74 5G, OPPO Indonesia menjadi produsen pertama di Indonesia yang memasarkan handphone kelas menengah dengan harga terjangkau dimana kebanyakan handphone 5G yang dipasarkan sekarang menggunakan chipset kelas flagship Snapdragon seri 800 ke atas.
Namun OPPO memilih untuk menghadirkan OPPO A74 5G dengan chipset Qualcomm Snapdragon 480 kepada khalayak lebih dulu sebelum 5G resmi dibuka. OPPO Indonesia pun mempunyai alasan sendiri kenapa pihaknya yakin mengeluarkan handphone 5G dengan harga terjangkau.
Kepada tim Gadgetren, Aryo Meidianto selaku PR Manager OPPO Indonesia mengungkapkan latar belakang pihaknya menggelontorkan 5G murah dimana ia sering mendapat cerita-cerita dari beberapa operator yang sudah teruji layak mengenai sejauh mana kesiapan mereka.
“Kami dengan operator tersebut juga sudah uji tes bersama. Jadi menurut kami tidak ada salahnya kami keluarkan. Jika kami menyediakan perangkat ketika 5G ada di eranya, maka 5G akan terhambat, karena pengguna harus dipaksa bertransformasi,” ujarnya.
Meskipun begitu, Aryo menambahkan bahwa OPPO A74 5G sudah dibekali dual mode SA dan NSA. Pada mode NSA, ketika operator berpindah standalone maka pengguna tidak perlu membeli perangkat lagi dan Aryo menjanjikan OPPO A74 sudah sangat siap 5G.
Aryo bercerita bahwa dirinya telah menjajal OPPO A74 5G selama seminggu untuk bermain game dan ia mengklaim bahwa ketika menggunakan handphone tersebut tidak terasa seperti memakai Snapdragon 480.
“OPPO A74 5G mempunyai impresi besar seperti seri 7 agak mirip 710. Tapi yang saya khawatirkan akan terjadi persepsi konsumen dimana angka lebih kecil akan lebih nggak bagus, sedangkan angka besar lebih bagus,” tuturnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Dominikus Susanto selaku Senior Manager Business Development Qualcomm Indonesia. Susanto mengatakan bahwa yang terpenting adalah pengalaman. “Snapdragon 480 memberikan standar yang baru dan nanti kalau ada mid range lainnya maka harus memiliki fitur berada di atasnya,” terangnya.
Menurut Susanto, lini 600, 700, 800 sudah mempunyai 5G masing-masing, sehingga pihak Snapdragon pun menyediakan chipset untuk handphone murah tapi mendukung performa segmen menengah di seri 480.
“Kalau 5G handphone kelas flagship sudah ada di seri 855 dan 865, sementara kenapa OPPO tidak di seri 699, karena semua segmen sudah dibikinin, tinggal Snapdragon 5G untuk seri 480 untuk memudahkan para produsen smartphone membuat market segmennya,” tutup Susanto.
Tinggalkan Komentar