Gadgetren – Salah satu penyedia bursa aset kripto di Indonesia bernama Tokocrypto mengklaim bahwa platform-nya aman digunakan oleh nasabah yang ingin memulai atau belajar perdagangan koin digital sebagai investasi baru jangka panjang.
Pernyataan tersebut dituturkan oleh Adytia Raflein selaku Head Marketing Tokocrypto dalam diskusi bersama awak media yang bertajuk ‘Aset Kripto: Berkenalan dengan Instrumen Investasi Baru’ secara virtual.
“Platform Tokocrypto berkolaborasi dengan perusahaan bursa aset kripto Binance yang memiliki teknologi keamanan terkini dan terbaik terkait industri perdagangan kripto secara global,” ujarnya kepada tim Gadgetren.
Adytia menjelaskan bahwa pihaknya berusaha sangat berhati-hati untuk menghindari penipuan-penipuan kepada nasabah dengan cara memberikan edukasi kepada mereka. Misalnya jangan tergoda untuk menitipkan wallet nasabah dan Tokocrypto tidak pernah meminta jumlah aset dari dompet nasabah.
“Tokocrypto menerapkan Hold Wallet yang terkoneksi dengan internet, keamanannya dibangun di atas jaringan Blockchain atau transaksi setiap pengguna yang memiliki alamat wallet yang berbeda dimana ada privat dan publik key. Jadi teman-teman nggak perlu khawatir,” tambah Afid Sugiono selaku Trader Tokocrypto.
Meskipun demikian, Teguh Kurniawan Harmanda selaku COO Tokocrypto menambahkan bahwa bagi orang yang ingin masuk ke investasi sebaiknya harus tahu yang akan mereka hadapi dengan mempelajari risiko yang akan didapat ke depannya.
“Mitigasi risiko itu sangat penting. Bagi saya apa yang pertama harus diketahui adalah risikonya. Jadi jangan lupa bergabung ke komunitas untuk mendapatkan informasi lebih detail. Untuk saat ini potensi perdagangan aset kripto tergolong baik dengan lonjakan jual beli masih aktif,” terang Teguh.
Teguh mengungkapkan bahwa meskipun telah terdaftar dalam regulasi pemerintah, Tokocrypto sendiri sedang berproses mendapatkan lisensi penuh dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan (Kemendag).
Dengan begitu ia menilai bahwa ketika sebuah platform perdagangan tutup, maka Bappebti akan memberikan waktu satu bulan untuk proses likuidasi agar nasabah aman.
Sebagai komoditi yang semakin diminati di Indonesia dan memiliki nilai, Adytia melihat bahwa Aset Kripto bukan hanya sekadar tren semata karena aset kripto sudah membuktikan diri bisa bertahan di pasar lebih dari 10 tahun.
“Dulu aset kripto ini dari awal semua orang banyak berasumsi bahwa Bitcoin akan mati setelah sekian tahun. Banyak meramalkan Bitcoin 20 ribu USD di akhir tahun 2017. Kalau kita melihat apakah berlangsung terus-terusan, seberapa lama tren kita tidak bisa memprediksi,” imbuhnya.
Adytia juga menyarankan bahwa nasabah baru bisa menyesuaikan rencana keuangan dan investasi apa yang cocok. Ketika sudah cukup mempunyai informasi terkait investasi yang akan diambil, nasabah tidak selalu bergantung dengan aset kripto.
Saat ini platform perdagangan Tokocrypto versi 2.0 telah memiliki jumlah token yang diperdagangkan hingga 100 pairing dengan 30 koin. Setiap bulannya Tokocrypto kabarnya terus menambah 12 koin baru. Hal tersebut dipercaya Tokocrypto berkat dukungan dari perusahaan perdagangan aset kripto global, Binance.
Tinggalkan Komentar