Gadgetren – Penerapan lockdown di beberapa negara dan PSBB di Indonesia membuat anak-anak menggunakan TikTok lebih sering dari biasanya di rumah. Oleh karenanya TikTok memperkenalkan fitur baru, yakni Family Pairing.
Fitur ini merupakan langkah TikTok untuk meningkatkan keselamatan dan keamanan literasi digital untuk anak-anak agar orang tua dapat mengontrol penggunaan aplikasi video singkat tersebut di rumah.
Jeff Collins selaku Trust & Safety, San Francisco Bay Hub TikTok Global mengatakan bahwa fitur ini memungkinkan orang tua bisa menautkan akun TikTok mereka ke akun anaknya dan menetapkan batasan pada pesan langsung. “Fitur ini akan berlaku dalam beberapa minggu ke depan,” ujarnya di laman resmi Newsroom TikTok Global.
Nantinya orang tua akan bisa mengontrol waktu yang dihabiskan anak mereka pada aplikasi sebagai bagian dari mode Manajemen Waktu Layar. Sementara untuk Mode Terbatas mampu memberikan pembatasan tampilan konten yang mungkin tidak sesuai untuk anak-anak.
Bersamaan dengan fitur kontrol orang tua ini, TikTok juga mengumumkan bahwa akan menonaktifkan Pesan Langsung untuk akun yang memiliki usia di bawah 16 tahun.
Pesan langsung merupakan fitur TikTok dimana pengguna bisa berkenalan dengan pengguna lain dan mendapatkan teman atau pengikut. Dengan menonaktifkan Pesan Langsung untuk usia di bawah 16 tahun akan memberikan keamanan bila ada pesan yang kurang baik.
“Keamanan pengguna adalah yang terpenting. Mulai 30 April 2020, TikTok akan mengambil perlindungan lebih jauh kepada pengguna yang lebih muda di komunitas kami dan secara otomatis menonaktifkan Pesan Langsung untuk akun terdaftar di bawah usia 16 tahun,” tambahnya.
Menanggapi hal ini, Donny Eryastha selaku Head of Public Policy of TikTok Indonesia, Malaysia, and the Philippines mengatakan bahwa TikTok Indonesia secara resmi memperkenalkan fitur Family Pairing dan menerapkan batasan baru untuk fitur Pesan Langsung yang akan segera berlaku juga di Indonesia.
“Kami sadar usaha kami di area keamanan ini merupakan usaha yang berkelanjutan. Oleh karena itu, kami senang sekali bisa mendapat dukungan dari Kemen PPPA Republik Indonesia, UNICEF Indonesia, dan para orang tua dalam memandu anak remaja saat menggunakan fitur-fitur di TikTok, serta menyediakan waktu untuk memberikan edukasi tentang keamanan berinternet dan menjadi warga digital yang baik,” tuturnya melalui keterangan tertulis yang dilayangkan kepada tim Gadgetren hari ini.
TikTok kini kian diminati oleh banyak orang dimasa pembatasan sosial. Hal ini ditunjukkan dengan jumlah unduhan per tanggal 10 April 2020 yang telah mencapai 1 miliar.
Tinggalkan Komentar