Gadgetren – Untuk menyambut tantangan Revolusi Industri 4.0, Kementerian Riset dan Teknologi dan Shopee menggelar sebuah kompetisi yang bernama National Data Science Challenge 2020.
Kompetisi ini bertujuan untuk menghasilkan Sumber Daya Manusia yang ahli di bidang Data Analis Teknologi Andal di Indonesia yang masih belum seimbang dengan adanya ketersediaan talenta yang kompeten dan kesiapan bekerja di industri teknologi digital.
Menteri Riset dan Teknologi Republik Indonesia, Bambang Brodjonegoro yang hadir dalam acara konferensi pers hari ini (18/02/2020) di Gedung BPPT Kementrian Riset dan Teknologi, Jakarta mengatakan diadakannya kompetisi ini untuk menarik minat anak muda yang masih duduk di bangku SMA, SMK dan Perguruan Tinggi.
“Kompetisi ini adalah ranah baru untuk masa depan kita, Indonesia akan membutuhkan jauh lebih banyak lagi data analisis,” ujarnya kepada tim Gadgetren.
Menurutnya, market platform di Indonesia termasuk Shopee selalu menjaga hubungan dengan konsumen atau consumer based sehingga diperkirakan akan sangat bergantung dengan Data Analis.
Karenanya, kompetisi ini diharapkan melahirkan Data Analis atau Data Science yang berkompeten agar ke depannya market platform yang akan semakin banyak bermunculan tidak lagi mengimpor analis dari luar.
“Kita harapkan ada di Indonesia dan sudah terbiasa melihat Big Data di Indonesia. Untuk menyokong revolusi 4.0 diharapkan Data Analis di Indonesia semakin canggih dan bisa membuat lebih tajam dan tepat sasaran. Data Analis bisa membantu pemerintah dalam membuat kebijakan, apapun kebijakan yang dibuat pemerintah akan berdampak kepada masyarakat,” tuturnya.
Ia menambahkan bahwa suatu saat Data Analis akan dibutuhkan pemerintah sehingga kebijakan yang diambil adalah kebijakan yang sudah sesuai seperti yang diinginkan dari aspirasi masyarakat sehingga tidak ada lagi perbedaan antara pemerintah dan masyarakat.
Bila Indonesia tidak menjadi nomor satu di bidang digital, paling tidak bisa menjadi supplier dari Big Data yang akan membuat perusahaan sangat dicari oleh dunia bisnis nasional maupun internasional.
Tantangan Revolusi Industri 4.0 akan memberikan lapangan kerja baru dengan kesempatan untuk profesi baru, yakni Data Analis. “Ini yang ingin kita perkenalkan kepada generasi kita. Kita harapkan ke depan perusahaan yang aktif melakukan acara ini sehingga lebih banyak lagi putra putri Indonesia yang berminat,” tambahnya.
Sementara hadir pula Handika Jahja selaku Direktur Shopee Indonesia mengatakan bahwa kerjasama dengan Kemenristek dalam kompetisi National Data Science Challenge 2020 bisa membantu melakukan pemetaan talenta di bidang teknologi atau coding yang dimiliki oleh anak muda di Indonesia.
“Sebagai pelaku industri market platform, kita ingin menghasilkan sumber daya manusia digital. Data Science merupakan salah satu pondasi yang sangat penting untuk pelaku industri seperti kami. Kami percaya masih ada opportunity untuk mengembangkan sumber daya manusia Indonesia dan lebih memajukan bisnis digital di Indonesia,” terangnya.
Handika juga menjelaskan bahwa peserta yang akan mengikuti kompetisi ini akan dilatih memanfaatkan data untuk bisa melihat permasalahan dalam pengembangan ekonomi digital dan penggunaan Big Data di Indonesia.
Ia memberikan informasi bahwa pendaftaran kompetisi ini telah dibuka saat ini hingga tanggal 22 Februari 2020, sementara untuk waktu perhelatannya akan diadakan pada tanggal 21 Maret 2020.
Hingga kini total peserta yang mendaftar sebanyak 6.000 pendaftar terdiri dari pemula hinnga yang sudah terlatih. Selanjutnya akan dilakukan penyeleksian kembali oleh tim khusus untuk menyaring 3.000 peserta.
Nantinya peserta akan membentuk tim yang beranggotakan 2-4 orang dan mengerjakan tantangan yang akan ditinjau oleh tim internal Shopee dan para penguji dari Universitas Indonesia.
Tinggalkan Komentar