[Ilustrasi Oleh Pixabay]
Gadgetren – Setelah sekian lama, perusahaan Alphabet yang membawahi Google akhirnya memasukkan layanan YouTube ke dalam laporan pendapatan untuk kuartal keempat tahun 2019 kemarin.
Dalam laporan resmi tersebut, Alphabet menunjukkan bahwa layanan video online tersebut berhasil memperoleh pendapatan hingga USD 4,7 Miliar atau sekitar 64,5 Triliun Rupiah hanya dalam kurun waktu tiga bulan (Oktober hingga Desember 2019).
Angka pendapatan YouTube di kuartal keempat tahun 2019 ini terlihat meningkat jika dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya mencapai USD 3,6 Miliar (49,4 Triliun Rupiah) berdasarkan laporan yang sama.
Pendapatan selama kuartal keempat tahun 2019 tersebut menggenapi pendapatan tahunan YouTube sehingga mereka berhasil memperoleh USD 15,1 Miliar (207,1 Triliun Rupiah) sepanjang tahun 2019.
Berdasarkan keterangan yang disampaikan oleh Android Authority, pendapatan tahunan dari YouTube ini setara dengan sekitar 10 persen dari total keseluruhan pendapat tahunan Google.
Nilai pendapatan YouTube yang semakin meningkat dari tahun ke tahun dalam laporan keuangan ini sayangnya tidak bisa membantu Alphabet dalam menjaga nilai sahamnya di pasar.
Berdasarkan keterangan dalam laporan Reuters, nilai saham Alphabet bahkan menurun hingga sebanyak 5 persen setelah laporan keuangan dan data pendapatan dari YouTube tersebut dikeluarkan.
Hal ini tentunya tidak terlepas dari perbedaan jauh antara perkiraan kasar dengan pendapatan asli yang diungkapkan oleh mereka. Misalnya untuk YouTube, Alphabet memperkirakan pendapatan tahunan dari YouTube akan mencapai angka USD 25 Miliar tetapi kenyataannya tidak demikian.
Masa depan Alphabet memang belum diujung tanduk hanya karena hal ini. Mereka masih memiliki masa depan cerah karena ada beberapa platform yang terus tumbuh seperti YouTube and Google Cloud.
Bahkan sampai dengan saat ini, mereka masih terus meraup keuntungan dari hampir semua macam layanan yang dimilikinya meski nilai pertumbuhannya tidak sesuai dengan harapan para investor.
Tampaknya investor menginginkan pendapatan yang tumbuh tinggi dalam hal ini. Namun yang terjadi adalah sebaliknya, dimana Alphabet sekarang hanya mampu menjaga kestabilan dari pendapatannya.
Sebagai tambahan informasi, YouTube sendiri merupakan sebuah layanan yang diakusisi oleh Alphabet pada Tahun 2006. Layanan video daring tersebut diakusisi dengan nilai USD 1,7 Miliar atau setara 23,3 Triliun Rupiah.
Tinggalkan Komentar