Gadgetren – Merebaknya virus Corona secara cepat di wilayah Tionkok ternyata berdampak pada penyebaran informasi yang disalahgunakan oleh pihak tak bertanggung jawab.
Kabar bohong yang disebar melalui sosial media melalui Facebook dan Twitter ini secara viral telah membuat masyarakat dunia menjadi resah akan kebenarannya. Karenanya, Facebook dan Twitter saat ini tengah berjuang dengan cara yang berbeda-beda untuk melawan berbagai pemberitaan hoaks seputar virus Corona yang telah menyebar.
Salah satunya adalah berjuang melawan teori konspirasi virus Corona, termasuk beredarnya kabar bahwa pemerintah AS secara diam-diam telah menciptakan atau memperoleh paten atas virus yang telah menginfeksi 2.800 orang di China dan menewaskan hingga kini sebanyak 213 orang per 31 Januari 2020 .
Kabar lainnya menurut sumber NewyorkPost (28/01/2020) bahwa adanya informasi yang keliru atas keberadaan vaksin virus Corona ini. Pada salah satu postingan kelompok di Facebook misalnya menyebarkan informasi hoaks bahwa minyak oregano terbukti efektif melawan virus Corona.
Hal tersebut lalu dibantah para ilmuwan bahwa tidak ada obat untuk virus tersebut hingga kini. Kemudian, Facebook juga telah mengonfirmasi kepada Washington Post (27/01/2020) bahwa organisasi rekanan mereka telah mengeluarkan sembilan pemeriksaan fakta (fact checking) dalam beberapa hari terakhir yang berkaitan dengan postingan palsu tentang virus Corona.
Sebagai hukuman kepada penebar hoaks tentang Virus Corona, Facebook memberikan label ketidakakuratan serta menurunkan peringkat akun penebar hoaks dalam postingan harian mereka.
Juru bicara Facebook, Andy Stone pun angkat bicara dalam sebuah pernyataan yang dihimpun oleh NewyorkPost bahwa situasi ini berkembang sangat cepat. Mereka akan berusaha lebih baik dengan menjangkau organisasi kesehatan global maupun regional untuk memberikan dukungan dan bantuan melawan hoaks.
Lalu bagaimana dengan Twitter? Lewat cuitannya pada tanggal 30 Januari 2020, akun resmi Twitter @policy mengumumkan kepada seluruh penggunanya bahwa mereka ingin membantu pengguna agar lebih cerdas dan bijak mengakses informasi tagar yang terkait virus Corona dengan cara memilah sumber informasi yang kredibel.
We want to help you access credible information, especially when it comes to public health.
We’ve adjusted our search prompt in key countries across the globe to feature authoritative health sources when you search for terms related to novel #coronavirus. pic.twitter.com/RrDypu08YZ
— Global Government Affairs (@GlobalAffairs) January 29, 2020
Twitter juga telah menyesuaikan kolom pencariannya terkait informasi virus Corona di negera-negara besar seluruh dunia untuk menampilkan sumber kesehatan yang diterbitkan secara resmi terkait novel #coronavirus.
Seorang manajer penelitian di Stanford Internet Observatory juga ikut bicara bahwa platform sosial media seharusnya melakukan pencegahan dengan cara pengecekan fakta dan menurunkan algoritma konten teori konspirasi virus Corona atau konten hoaks lainnya seputar virus Corona.
Cara ini juga telah dilakukan oleh Google pada tahun lalu dengan mengubah algoritma konten hoaks virus Corona dan mencegah konten berbahaya tersebut muncul ketika kalian cari di hasil pencarian Google.
Baterai nya ada gak?