Gadgetren – Saat sistem BIOS atau UEFI tidak dapat menemukan partisi yang digunakan untuk menyimpan sistem operasi, sebuah laptop maupun komputer tidak akan dapat menyala dengan normal.
Dalam banyak kasus, laptop atau komputer hanya akan menampilkan pesan Reboot and Select Proper Boot Device. Proses muat ulang perangkat seperti apa yang diperintahkan pun tidak akan dapat menyelesaikannya.
Untuk menyelesaikan masalah Reboot and Select Proper Boot Device, kita harus menempuh sejumlah langkah khusus yang mana bisa menjadi salah satu penyebabnya. Ada beberapa metode yang bisa dicoba apabila laptop atau komputer milik kamu mengalaminya.
1. Cek Penyimpanan di BIOS atau UEFI
- Restart komputer atau laptop.
- Tekan tombol masuk BIOS atau UEFI sesuai perangkat yang digunakan.
- Setelah masuk, buka menu Boot atau sejenisnya.
- Cek menu Boot Device Priority, Boot Option Order, atau sejenisnya.
- Pastikan Hardisk Drive (HDD) atau SSD (Solid State Drive) yang memuat sistem operasi berada dalam daftar.
- Pastikan HDD atau SSD sistem operasi berada di urutan pertama.
- Jika sudah diatur, simpan pengaturan lalu muat ulang perangkat.
Langkah pertama yang bisa dilakukan ketika muncul masalah Reboot and Select Proper Boot Device adalah mengecek media penyimpanan sistem operasi di dalam pengaturan BIOS atau UEFI. Namun perlu diingat, metodenya bisa berbeda-beda untuk setiap komputer atau laptop.
Untuk masuk ke pengaturan BIOS atau UEFI, kita harus menekan tombol tertentu seperti F2, F10, DEL, atau ESC ketika perangkat mulai menyala. Tombol yang perlu ditekan berbeda-beda untuk setiap laptop dan komputer di mana biasanya akan ditampilkan di layar awal.
Antarmuka BIOS atau UEFI juga bergantung pada manufaktur papan induk maupun sistem yang digunakan. Sebagian mungkin mendukung pengoperasian dengan mouse atau touchpad. Namun umumnya, kita hanya dapat memakai tombol pada keyboard untuk bisa menavigasikannya.
Jika kesulitan untuk membuka dan menggunakan BIOS atau UEFI, silakan baca informasi lebih lanjut di halaman dukungan dari manufaktur pembuat laptop atau papan induk perangkat.
2. Aktifkan atau Nonaktifkan Legacy Boot
- Muat ulang perangkat lalu masuk ke pengaturan BIOS atau UEFI.
- Masuk ke bagian Boot atau sejenisnya.
- Cari pengaturan Legacy Boot.
- Matikan atau nyalakan pengaturan Legacy Boot.
- Simpan pengaturan lalu muat ulang perangkat.
Selain mengecek dan memastikan penyimpanan untuk sistem operasi terbaca oleh BIOS atau UEFI di urutan prioritas, kita juga dapat mencoba mengaktifkan atau menonaktifkan pengaturan Legacy Boot. Kita selain itu kadang-kadang juga perlu mematikan atau menyalakan opsi Secure Boot.
3. Pasang Ulang HDD atau SSD
- Cabut sambungan listrik ke perangkat.
- Khusus laptop, lepas baterai jika memungkinkan.
- Lepaskan baut untuk membuka penutup bagian HDD atau SSD.
- Buka penutup lalu lepaskan HDD atau SSD yang digunakan untuk menyimpan sistem operasi.
- Bersihkan konektor dengan semprotan angin jika diperlukan.
- Pasang kembali HDD atau SSD ke perangkat.
- Pada komputer, kita mungkin perlu mengecek kabel yang digunakan.
- Nyalakan komputer atau laptop.
- Cek penyimpanan melalui BIOS seperti ulasan sebelumnya.
Memastikan HDD atau SSD terpasang dengan baik pun bisa menjadi langkah yang selanjutnya. Jika tidak mempunyai kemampuan atau ragu-ragu untuk membongkar laptop atau komputer, sebaiknya pasrahkan prosesnya ke orang yang lebih paham supaya tidak ada masalah lebih lanjut.
4. Perbaiki Berkas Sistem Operasi yang Dijalankan
- Buat media instalasi seperti saat akan instal sistem operasi.
- Pastikan sistem operasi yang digunakan sama dengan versi di perangkat.
- Pasang media instalasi ke komputer atau laptop.
- Muat ulang perangkat.
- Tekan tombol F2, F10, F12, atau ESC sesuai perangkat untuk membuka system boot menu.
- Pilih media instalasi.
- Ikuti petunjuk yang muncul di layar sampai masuk ke jendela pemasangan sistem.
- Alih-alih menu Install Now, tekan Repair your computer.
- Di halaman Windows Recovery Environment, pilih Troubleshoot.
- Buka menu Command Prompt.
- Untuk pengguna Legacy BIOS, ketik Bootrec /fixmbr lalu Enter.
- Setelah proses selesai, lanjutkan dengan mengetik Bootrec /fixboot lalu Enter.
- Terakhir, ketik Bootrec /rebuildBCD lalu Enter.
- Untuk pengguna UEFI BIOS, ketik bcdboot C:\windows lalu Enter.
- Setelah selesai, tutup Command Prompt lalu muat ulang perangkat.
Masalah Reboot and Select Proper Boot Device juga bisa muncul apabila sistem operasi yang digunakan ternyata memang bermasalah. Oleh karena itu, kita dapat mencoba mengatasinya dengan memperbaiki instalasinya.
5. Mengekspor dan Membangun Ulang Master Boot Record (MBR)
- Buka Command Prompt seperti ulasan sebelumnya.
- Ketik bcdedit /export c:\bcdbackup lalu Enter.
- Ketik C: lalu Enter.
- Ketik cd boot lalu Enter.
- Ketik attrib bcd -s -h -r lalu Enter.
- Ketik ren c:\boot\bcd bcd.old lalu Enter.
- Ketik Bootrec /rebuildbcd lalu Enter.
Selanjutnya, kita bisa mencoba mengekspor dan membangun ulang Master Boot Record (MBR) apabila masalah Reboot and Select Proper Boot Device masih muncul. Perusahaan seperti Microsoft menyarankan cara ini sebagai salah satu solusi.
Membangun ulang MBR menariknya bisa dilakukan dengan beberapa metode di mana salah satunya termasuk memakai Command Prompt. Selain cara ini, kita juga dapat memanfaatkan bantuan aplikasi dari pihak ketiga seperti EaseUS Partition Master atau MiniTool Partition Wizard di perangkat lain.
6. Mengaktifkan Partisi Sistem Operasi
- Jalankan Command Prompt dengan menggunakan langkah-langkah seperti metode sebelumnya.
- Setelah terbuka, ketik diskpart lalu Enter.
- Ketik list disk lalu Enter.
- Pastikan partisi penyimpanan sistem operasi di mana biasanya ditandai dengan huruf C.
- Ketik select disk X lalu Enter. (jangan lupa ubah X dengan huruf media penyimpanan yang berisi sistem operasi)
- Ketik list partition lalu Enter.
- Cari partisi System atau kalau tidak ada Primary.
- Ketik select partition Y lalu Enter. (Ubah Y dengan nomor partisi System atau Primary)
- Ketik active lalu Enter.
- Tutup Command Prompt lalu muat ulang perangkat.
Sebagai alternatif lain, kita juga dapat mencoba mengaktifkan ulang partisi penyimpanan sistem operasi. Kita dalam hal ini dapat memakai fungsi DiskPart yang sudah terintegrasi di dalam Windows.
7. Menginstal Ulang Sistem Operasi
Solusi yang tak kalah mumpuni adalah menginstal ulang laptop atau komputer. Cara ini dapat dicoba apabila partisi atau sistem operasi belum bisa terdeteksi setelah mencoba beberapa langkah sebelumnya.
Menginstal ulang laptop atau komputer akan menghapus semua berkas yang tersimpan pada partisi boot. Jika diperlukan, kita makanya perlu mencadangkan data terlebih dulu dengan memakai perangkat lain.
8. Mengganti HDD atau SSD
Dalam kebanyakan kasus, masalah Reboot and Select Proper Boot Device bisa muncul karena kesalahan di sisi peranti lunak seperti sistem hingga pengaturan BIOS atau UEFI. Namun, tidak menutup kemungkinan bisa juga terjadi karena kerusakan HDD atau SSD.
Saat berbagai langkah di atas belum bisa mengatasi masalah Reboot and Select Proper Boot Device, mengecek hingga mengganti HDD atau SSD perlu dilakukan. Kita dapat membawa perangkat ke tempat servis jika tidak bisa melakukannya sendiri.