Gadgetren – Samsung Galaxy A12 sejatinya sudah lakoni debutnya pada pengujung tahun 2020 silam sebagai salah satu penutup untuk segmen kelas bawah.
Dengan banderol harga mulai dari 2,5 jutaan, handphone ini disasar untuk mengisi segmentasi pasar menengah yang saat ini jumlah penggunanya semakin berlipat-lipat.
Galaxy A12 jadi menarik karena ia termasuk ke dalam jajaran perangkat baru yang mengusung antarmuka pengguna atau sistem operasi modifikasi One UI Core. Lebih tepatnya, One UI Core 2.5 yang berbasis pada Android 10. Seperti apa kelebihan yang dimilikinya dan apa yang membedakannya dari One UI standar?
Walaupun sektor baterai dan kameranya mulai menyaingi produk dari brand lain, namun sudah bukan rahasia lagi bahwa ponsel-ponsel Samsung kelas menengah ke bawah umumnya jarang menonjolkan performa yang mengagumkan.
Dalam frekuensi pemakaian yang rutin, hal ini bisa jadi masalah menyebalkan karena pengalaman kamu saat berinteraksi dengan ponsel pintar akan kerap terganjal oleh sendat performa, lag, atau bahkan terhentinya aplikasi secara tiba-tiba.
Mungkin dilatari oleh alasan demikian, maka Samsung pun melahirkan One UI Core yang pada dasarnya merupakan versi lebih sederhana dari One UI.
Hal-Hal Berbeda yang Ditawarkan One UI Core
One UI Core menawarkan fitur yang lebih sedikit, namun semuanya tetap esensial untuk mayoritas penggunanya. Tujuannya, supaya komponen hardware yang tidak begitu bertenaga tapi tetap dapat bekerja dengan harmonis dan lancar jaya pada software ini.
Fitur pertama yang hilang dari One UI Core adalah Secure Folder. Fitur ini memungkinkan kamu untuk memisahkan foto, video, atau dokumen rahasia dari pengguna tak dikenal yang kebetulan sedang meminjam HP kamu. Fitur ini juga berguna apabila handphone Galaxy kamu hilang dicuri orang.
Fitur lain yang tidak dapat kamu nikmati pada One UI Core adalah Edge Panel yang sudah menjadi salah satu ciri khas handphone Samsung. Dengan Edge Panel, kamu bisa menampilkan sejumlah aplikasi pilihan dan menyimpannya pada menu side-bar.
Selain itu, handphone yang menjalankan One UI Core tidak dapat memasang aplikasi Good Lock yang tersedia secara ekslusif di Galaxy Store. Dengan aplikasi ini, kamu bisa mengkostumisasi tampilan maupun widget dengan lebih menarik.
One UI Core Tetap Punya Fitur Andalan
Beruntung ada pula fitur-fitur yang awalnya absen, namun dihadirkan pada One UI Core versi yang lebih anyar. Di antaranya adalah KNOX Security yang merupakan platform keamanan berlapis yang berfungsi untuk menjaga data-data penting kamu serta mengamankan perangkat dari serangan siber.
Dua fitur penting lain yang kemunculannya pasti diapresiasi oleh pengguna adalah Game Launcher yang berfungsi mengoptimalisasi jalannya game mobile favorit kamu serta Samsung Pay sebagai alat bantu transaksi non tunai. Tenang, Dark Mode juga sudah bisa kamu nikmati pada ponsel One UI Core, lho!
Berbicara soal spesifikasi lengkap Galaxy A12, perangkat ini tampil oke dengan layar 6,5 inci dan format resolusi HD+. Chipset yang dipakai merupakan Helio P35 dengan pilihan konfigurasi RAM 4GB + ROM 128GB dan RAM 6GB + ROM 128GB.
Handphone ini dilengkapi tiga lensa (48MP + 5MP + 2MP) yang semuanya bersarang pada modul kamera persegi empat. Kamera depannya 8MP saja dan diletakkan pada notch mini konvensional, alias belum punch-hole.
Untuk membuka ponsel dengan lebih cepat, kamu bisa mengakses sensor pemindai sidik jari yang diletakkan di pinggirnya. Handphone ini mendapat suplai energi dari baterai 5.000 mAh yang didukung oleh Fast Charging 15 watt.
Samsung Galaxy A12 sendiri bisa kamu dapatkan di Indonesia dalam varian RAM 4GB + ROM 128GB seharga Rp 2.500.000 dan RAM 6GB + ROM 128GB seharga Rp 2.790.000
Tinggalkan Komentar