ASUS Vivobook S 14 OLED (M5406)
Mading Tekno

Kenali Seluk Beluk Power Bank yang Kini Semakin Bervariasi

Vention Powerbank 10.000mAh

Power bank mungkin untuk sebagian orang menjadi salah satu aksesori tambahan yang tidak bisa dilupakan ketika beraktivitas, terutama jika kerap di luar ruangan.

Di era sekarang ini power bank banyak sekali jenisnya yang mana bisa membingungkan mana yang seharusnya dipilih maupun cocok dalam penggunaan.

Oleh karena itu, saya telah merangkum beberapa hal yang perlu kamu ketahui mengenai power bank.

Kapasitas mAh dari Power Bank

Besaran mAh menjadi hal pertama yang pasti langsung kamu lihat ketika membeli sebuah power bank karena akan langsung terpampang besar di judul, bodinya, maupun boks penjualan.

Power bank sendiri terdiri dari beberapa sel baterai yang mana angka mAh tersebut menunjukkan total daya tampung atau kapasitas daya yang dapat disimpan. Biasanya power bank masa kini rata-rata setidaknya 10.000mAh.

Semakin besar kapasitas mAh yang dimiliki berarti memungkinkan kamu untuk mengisi daya ulang perangkat lebih banyak. Namun kamu perlu sedikit berhati-hati ketika ingin membawa power bank saat melakukan perjalanan udara dengan pesawat.

Pasalnya kini telah diterapkan batas maksimal baterai yang ada di dalam perangkat elektronik apapun itu mulai dari laptop hingga power bank, yakni sebesar 100 Wh atau jika dikonversikan menjadi sekitar 20.000mAh.

Berapa Kali Bisa Isi HP dari Power Bank?

Mungkin kamu pernah muncul pertanyaan, jika punya power bank 10.000mAh berarti bisa mengisi daya baterai ponsel berkapasitas 5.000mAh sebanyak dua kali bukan? Eits… jangan salah karena apa yang kamu dapat sebenarnya di bawah itu.

Jika diperhitungkan secara langsung memang 10.000mAh : 5.000mAh = 2, namun perpindahan energi dalam hal ini listrik ada yang namanya efisiensi, penukaran voltase, panas, dan lainnya. Hal ini menyebabkan daya yang kamu dapatkan kembali tidak akan sepenuhnya.

Jika mengambil contoh power bank dengan kapasitas 10.000mAh, maka perlu dikalikan dulu dengan voltase saat menyimpang untuk menghasilkan Wh yang mana kemudian dibagi dengan voltase saat output.

Maka dari itu perhitungannya menjadi 10.000mAh x 3,7V = 37.000Whr. Kemudian dibagi lagi dengan output 5V misalnya sehingga menjadi 7.400mAh saja. Jika kita mengasumsikan efisiensi hanya 80%, berarti power bank tersebut secara nyata bisa mengisi ulang daya perangkat sebanyak 5.900mAh saja.

Ports yang Disediakan

Power bank menggunakan port untuk mengisi berbagai perangkat maupun dirinya sendiri. Saat ini kebanyakan power bank menghadirkan port USB-A dan USB-C. Namun pada beberapa power bank lawas terkadang masih menggunakan microUSB untuk input pengisian daya ketimbang USB-C.

Nah kemampuan pengisian daya dari setiap port tersebut bisa berbeda tergantung dari bagaimana yang diatur oleh perusahaan pembuat. Misalnya saja pada USB-C bisa mencapai 45W sementara pada USB-A hanya 12W.

Oleh karena itu selalu baca manual atau setidaknya boks karena biasanya akan tertulis secara jelas port mana saja yang mendukung output seberapa besar.

Vention Powerbank 10.000mAh

Protokol Pengisian Daya

Meneruskan poin sebelumnya, power bank pun kini sudah mendukung berbagai protokol pengisian daya pada port tertentu yang mana memungkinkannya mengalirkan daya lebih banyak. Biasanya kamu akan melihat seperti 22.2W PD, QC 3.0, dan sebagainya.

Misalnya saja USB-C Out (20W PD): 5V 2.4A=12W / 12V 1.67A=20W, USB-A Out: (QC 3.0): 9V 2A=18W / 4.5V 5A=22.5W, dan Max Output: 22.5W.

USB-PD (Power Delivery) didukung oleh banyak sekali perangkat karena sudah menjadi standar dari port USB. Kemampuannya sendiri bisa di antara 18W hingga 240W. Jika tidak ada label PD, maka port USB tersebut mungkin hanya memiliki output 5W hingga 12W.

Qualcomm Quick Charge menjadi salah satu protokol yang bakal kamu sering jumpai juga. Kamu akan melihat QC 3.0 18W atau QC 4.0 27W yang mana sebenarnya tidak jauh berbeda artinya dengan USB-PD. Hanya saja QC biasanya hanya pada perangkat yang menggunakan chipset dari Qualcomm saja, seperti Snapdragon misalnya.

Selain itu terkadang kamu juga akan menemukan dukungan OPPO VOOC, Xiaomi Turbo, dan lainnya pada label dukungan. Sesuai namanya, protokol ini hanya akan bisa digunakan oleh perangkat dari masing-masing merek karena membutuhkan chip hingga kabel khusus.

Namun kamu harus tetap juga memperhatikan Max Output yang mana berarti power bank hanya bisa maksimal daya sebesar itu saja secara total ketika semua port terhubung ke perangkat untuk mengisi daya.

Selain itu perhatikan berapa besar daya untuk Input Power, misalnya 15W atau 18W. Hal ini akan mempengaruhi seberapa lama kamu harus menunggu power bank penuh ketika mengisi ulang.

Ukuran Sama Tapi Harga Beda, Kenapa?

Satu hal yang pastinya kamu bertanya-tanya, kenapa ukurannya sama-sama 10.000mAh tetapi memiliki harga yang berbeda. Ada berbagai faktor yang bisa menyebabkan adanya perbedaan harga, misalnya saja tentu merek dan keuntungan yang diambil.

Akan tetapi dukungan yang diberikan juga bisa mempengaruhi karena semakin banyak komponen atau sertifikasi yang perlu dipenuhi seperti QC dari Qualcomm atau VOOC dari OPPO sehingga meningkatkan ongkos produksi.

Ditambah lagi material konstruksi yang digunakan seperti metal atau plastik, penambahan layar untuk informasi, dukungan wireless, hingga proteksi keamanan. Produsen ternama seperti Angker, Baseus, Ugreen, dan lainnya biasanya akan menampilkan informasi lengkap mengenai apa saja fitur yang dibawa.

ASUS Vivobook S 14 OLED (M5406)

Tentang penulis

Fauzi Rasyad

Editor Gadgetren yang telah berkecimpung sebagai penulis seputar teknologi sejak tahun 2015. Dunia komputer hingga smartphone sudah cukup lama ia geluti karena memang tertarik melihat perkembangan teknologi yang semakin canggih dari tahun ke tahun.

Tinggalkan Komentar