Gadgetren – Pada acara yang bertajuk “Amplify Indonesia”, Nokia telah memaparkan strategi barunya yang disebut Technology Vision 2030 dalam dunia teknologi.
Dengan strategi barunya tersebut, perusahaan asal Finlandia ini berharap dapat mampu mengidentifikasi tren dan teknologi baru yang akan membentuk masa depan teknologi, jaringan, dan dunia selama beberapa tahun ke depan.
Untuk itu melalui acara ini, Nokia mengungkap strateginya secara spesifik yang akan mewujudkan potensi penuh AI, cloud, dan tren baru lainnya. Selain itu konektivitas juga menjadi faktor utama yang memungkinkan adopsi teknologi tersebut.
Adapun beberapa layanan yang diberikan Nokia selama acara “Amplify Indonesia” meliputi Portofolio Radio, jaringan berbasis AI/ML, dan Multi-Access Edge Slicing.
Lewat layanannya ini, Nokia akan mengajak perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk berkolaborasi guna mendorong pertumbuhan bisnis berkelanjutan untuk memberikan layanan komunikasi yang lebih produktif dan akses digital yang inklusif.
Lebih jauh, layanan Portofolio Radio Nokia menawarkan portofolio perangkat keras radio AirScale, baseband, dan small cells, menekankan produk-produk terbaru yang mengedepankan kinerja dan efisiensi.
Kemudian layanan jaringan berbasis AI/ML menghadirkan layanan jaringan seluler terbaru terbuat dari kombinasi unik digital twins, AI, dan otomatisasi. Digital twins didukung AI memberikan gambaran nyata tentang keseluruhan jaringan dan kinerjanya.
Keunggulan teknologi ini secara otomatis dapat merekomendasikan atau memicu tindakan yang tepat pada waktu dalam desain jaringan, penerapan, optimasi, dan pemeliharaan perangkat keras.
Dengan begitu perusahaan dapat mencapai posisi terdepan dalam kinerja jaringan dan memaksimalkan nilai bisnis dari siklus hidup jaringannya. Sementara Multi-Access Edge Slicing menawarkan solusi Edge Slicing terhadap Akses Nirkabel Tetap dan Akses Serat sehingga dapat memberikan pengalaman yang konsisten di berbagai opsi akses.
Layanan Multi-Akses Edge Slicing bisa terhubung dengan cloud edge yang memungkinkan penyedia layanan komunikasi menyediakan jaringan yang berkinerja tinggi dan latensi rendah untuk penggunaan dan aplikasi pelanggan Nokia.
Ozgur Erzincan selaku President Director, Nokia Indonesia mengungkapkan bahwa pentingnya memanfaatkan potensi eksponensial dari jaringan serta menekankan perlunya mengembangkan jaringan yang dapat berpikir dan bertindak secara proaktif.
“Amplify Indonesia lebih dari sekadar acara. Amplify adalah simbol dedikasi Nokia terhadap Indonesia dan visi kami untuk mencapai masa depan digital. Dengan memanfaatkan perkembangan dalam strategi 6G dan solusi 5G advanced, Nokia siap membantu perusahaan-perusahaan Indonesia dan penyedia layanan komunikasi untuk berkembang dalam beberapa dekade mendatang. Bersama-sama, kita dapat membangun ekosistem digital yang terhubung dan berkelanjutan untuk semua,” terangnya.
Dalam kesempatan yang sama Juha Ristimaki, Head of Technology & Solutions CoE, Mobile Networks, APAC memaparkan Nokia Technology Vision 2030 dengan menunjukkan kemajuan terbaru dalam teknologi 5G dan menggambarkan bagaimana jaringan dapat memperluas peluang di berbagai sektor seperti pendidikan, pekerjaan, kesehatan, transportasi, dan bisnis.
Mifdhal Fadhly selaku Head of Solutions, MU Indonesia, Mobile Networks, APAC menambahkan Nokia juga menyoroti perannya dalam mendorong pertumbuhan sosial-ekonomi dengan membantu penyedia layanan komunikasi dan perusahaan-perusahaan di Indonesia dalam proses evolusi digital mereka.