[Ilustrasi Oleh Pixabay]
Gadgetren – Media penyimpanan komputer tidak hanya dapat dipertimbangkan berdasarkan jenis SSD atau HDD saja, melainkan juga antarmuka maupun protokol pertukaran data yang digunakan.
Setiap komputer dan laptop soalnya mempunyai antarmuka maupun protokol pertukaran data yang berbeda satu sama lain. Biasanya secara khusus menawarkan kompabilitas dengan peranti keras tertentu sehingga tidak dapat saling menggantikan.
Adapun dalam hal ini, ada beberapa istilah yang kemungkinan lumayan sering kita dengar berkaitan dengan antarmuka dan protokol pertukaran data penyimpanan komputer. Di antaranya termasuk SATA, PCIe, hingga NVMe.
SATA
Berasal dari kata Serial Advanced Technology Attachment, SATA merupakan antarmuka pertukaran data lawas yang dirancang untuk menangani penyimpanan berbasis Small Computer System Interface (SCSI). Khususnya untuk HDD yang sangat populer di masa lalu.
Antarmuka penyimpanan ini dirancang sebagai penerus Parallel Advanced Technology Attachment (PATA), yakni standar industri yang sebelumnya digunakan untuk floppy disks, HDD, maupun optical disk drives internal.
[Ilustrasi Oleh Pixabay]
Jika dibandingkan dengan PATA, SATA mempunyai kemampuan transfer data yang lebih cepat, ukuran kabel lebih kecil, sambungan tegangan rendah, dan konsumsi daya lebih sedikit. Keunggulan-keunggulan tersebut bertahan sampai antarmuka generasi baru akhirnya dikembangkan.
Keunggulan dari SATA yang masih bertahan hingga sekarang adalah kompabilitasnya yang sangat luas. Antarmuka pertukaran data ini memang dirancang untuk HDD tetapi adopsi awal SSD pun menggunakannya untuk mempermudah kita melakukan upgrade.
Selain itu, antarmuka pertukaran data ini juga masih mendukung penyimpanan lawas yang menggunakan teknologi PATA. Ada sebuah konfigurasi sederhana bernama IDE mode yang dapat digunakan untuk menjembataninya.
Sayangnya untuk meningkatkan kinerja maupun kegunaannya, antarmuka SATA secara khusus menggunakan mode komunikasi yang disebut Advanced Host Controller Interface (AHCI). Kita dalam hal ini memerlukan peranti keras tambahan atau controller untuk menjembatani pertukaran data antara penyimpanan dengan CPU.
Dalam perkembangannya, teknologi SATA pun hadir dengan beberapa tipe konektor. Adapun di antaranya termasuk mSATA (mini SATA) yang dirancang untuk perangkat berukuran kecil seperti laptop maupun eSATA (external SATA) untuk media penyimpanan eksternal.
PCIe
Berbeda dengan SATA, PCIe atau Peripheral Component Interconnect Express merupakan antarmuka pertukaran data yang digunakan secara lebih luas untuk komponen berkecepatan tinggi. Kita tidak hanya dapat memakainya untuk media penyimpanan melainkan juga kartu grafis, RAM, ethernet, WiFi, hingga kartu suara.
Jika dibandingkan dengan SATA, antarmuka PCIe mempunyai ukuran fisik yang lebih kecil. Jadi bisa digunakan untuk mengembangkan perangkat-perangkat berukuran kecil karena hanya memerlukan sedikit ruang supaya bisa terpasang.
Tidak seperti SATA, PCIe juga tidak memerlukan peranti keras tambahan supaya bisa bekerja. Antarmuka ini makanya memungkinkan pertukaran data di dalam komputer berjalan lebih cepat dengan tingkat latensi yang lebih rendah.
Namun perlu dicatat bahwa kecepatan pertukaran data PCIe bisa berbeda-beda untuk setiap generasi. PCIe 5.0 misalnya dapat mentransfer hingga 3,94GB/s untuk single-lane di mana meningkat hampir dua kali jika dibandingkan PCIe 4.0 yang hanya mampu 1,97GB/s.
NVMe
Untuk memanfaatkan PCIe sebagai antarmuka pertukaran data media penyimpanan di dalam komputer, manufaktur umumnya menggunakan sebuah protokol yang disebut NVMe atau Non-volatile Memory Express.
NVMe sendiri merupakan sebuah protokol komunikasi data yang dirancang untuk menangani penyimpanan berbasis flash memory dengan PCIe sebagai antarmuka. Banyak manufaktur memanfaatkannya karena menawarkan keluaran maupun waktu respons yang lebih baik.
Secara teknis, NVMe mempunyai infrastruktur dengan ukuran lebih kecil dan konsumsi daya lebih rendah dibandingkan penyimpanan berbasis SCSI. Protokol ini juga dapat menerapkan ribuan antrean perintah saat SATA hanya satu antrean saja.
Dengan berbagai macam keunggulannya, NVMe akan sangat cocok untuk berbagai macam aktivitas yang memerlukan pertukaran data berkecepatan tinggi. Termasuk di antaranya meliputi pusat data hingga High-performance computing yang mencakup sistem kecerdasan buatan maupun mesin pembelajaran.
Yang sangat disayangkan, NVMe mempunyai kompabilitas sangat terbatas. Protokol ini hanya mendukung penyimpanan berbasis flash memory di mana termasuk SSD di dalamnya. Tidak seperti SATA yang mendukung HDD tetapi juga masih digunakan untuk SSD untuk mempermudah adopsinya.
Di samping itu, harga media penyimpanan dengan teknologi NVMe umumnya juga lebih mahal daripada HDD atau SSD yang memakai SATA. Versi antarmuka PCIe yang digunakan juga cukup berpengaruh karena semakin baru maka banderolnya semakin tinggi.
Perlu dicatat, kompabilitas media penyimpanan setiap komputer sangat berbeda-beda. Maka dari itu kita perlu mengecek spesifikasi perangkat secara teliti supaya tidak salah dalam membeli komponen baik itu berkaitan dengan jenis, antarmuka, maupun protokol pertukaran datanya.
Tinggalkan Komentar