Gadgetren – Melakoni debut bersama POCO X3 GT di Indonesia, MediaTek Dimensity 1100 tentu dapat menjadi alternatif dari Qualcomm Snapdragon 888 yang notabene dipasarkan melalui handphone lebih mahal.
SoC unggulan dari MediaTek ini tercatat membawa kinerja mumpuni serta berbagai macam fitur cukup menarik. Kamu yang membutuhkan handphone dengan dukungan jaringan 5G NSA (Non-standalone) di Indonesia pun dapat mempertimbangkannya.
Hanya saja tidak bisa dipungkiri, Dimensity 1100 memang tidak sekuat Snapdragon 888. Ada beberapa perbedaan mendasar seperti CPU, GPU, modem, hingga pabrikasi yang membuatnya sedikit tertinggal dari SoC tertinggi milik Qualcomm itu.
MediaTek Dimensity 1100 Vs Qualcomm Snapdragon 888
Dimensity 1100 sebenarnya sudah dibangun menggunakan ARM Cortex-A78 dan Cortex-A55. Namun secara teknis, kemampuan arsitektur inti ini sayangnya bakal sedikit kalah jika disandingkan dengan Qualcomm Kryo 680 milik Snapdragon 888.
Kryo 680 pasalnya membawa basis inti yang lebih kuat. Selain dirancang berdasarkan Cortex-A78 dan Cortex-A55 seperti Dimensity 1100, arsitektur CPU dari Snapdragon 888 tersebut mempunyai inti prime yang membawa kemampuan ARM Cortex-X1.
Sedikit tambahan informasi, Cortex-X1 merupakan Cortex-A78 yang dibangun ulang secara murni untuk memberikan kinerja unggul. ARM kabarnya membuat arsitektur tersebut tanpa mempertimbangkan aspek seperti keseimbangan dan efisiensi pemakaian daya.
Dimensity 1100 dan Snapdragon 888 juga mempunyai dukungan pengolah grafis sangat jauh berbeda dalam mendukung kemampuannya. Secara berurutan, keduanya dalam hal ini menawarkan ARM Mali-G77 MC9 dan Qualcomm Adreno 660.
Kemampuan render gambar Adreno umumnya bakal lebih unggul ketimbang Mali. Namun dalam pemakaian nyata, hal tersebut bisa terbalik karena juga bisa dipengaruhi oleh pengoptimalan di sisi sistem operasi maupun aplikasi yang dijalankan.
Apalagi di sisi lain, dukungan layar yang ditawarkan kedua SoC tersebut pun berbeda. Dimensity 1100 hanya mendukung panel beresolusi hingga Full HD+ (2520 x 1080 piksel) dengan refresh rate maksimal 144Hz, sementara Snapdragon 888 hingga 4K @60Hz atau QHD+ @144Hz.
Meskipun sama-sama memiliki dukungan jaringan 5G, Dimensity 1100 pun mempunyai kecepatan yang lebih rendah. Modem SoC ini hanya mampu bekerja hingga 4,7Gbps untuk download dan 2,5Gbps untuk upload.
Sementara pada Snapdragon 888 terdapat modem bernama Qualcomm Snapdragon X60 5G miliknya mampu menyentuh angka 7,5Gbps untuk download dan 3Gbps untuk upload. Pengalaman sebenarnya tentu tergantung pada banyak hal seperti kekuatan sinyal, jangkauan operator, hingga kondisi geografis wilayah.
Perbedaan selanjutnya terdapat pada aspek kamera dimana Dimensity 1100 mempunyai ISP yang hanya mendukung resolusi lensa 108MP atau 32MP + 16MP sedangkan Snapdragon 888 membawa Qualcomm Spectra 580 dengan dukungan hingga 200 MP, ganda 64MP, atau tiga 28MP.
Dalam membangun Dimensity 1100, MediaTek pun masih menggunakan litografi 6nm. Qualcomm padahal sebelumnya sudah memperkenalkan Snapdragon 888 dengan litografi 5nm yang notabene bakal menawarkan efisiensi daya lebih baik.
Perbandingan MediaTek Dimensity 1100 Vs Qualcomm Snapdragon 888
Aspek | MediaTek Dimensity 1100 | Qualcomm Snapdragon 888 |
CPU | 4x ARM Cortex-A78 hingga 2,6GHz + 4x ARM Cortex-A55 hingga 2GHz | Qualcomm Kryo 680 (1x ARM Cortex-X1 hingga 3GHz + 3x ARM Cortex-A78 hingga 2,42GHz + 4x ARM Cortex-A55 hingga 1,8GHz) |
GPU | ARM Mali-G77 MC9 | Qualcomm Adreno 660 |
Kamera | Hingga 108MP atau 32MP + 16MP | Hingga 200 MP, ganda 64MP, atau tiga 28MP |
Modem | Download hingga 4,7Gbps Upload hingga 2,5Gbps | Download hingga 7,5Gbps Upload hingga 3Gbps |
Resolusi Layar | Hingga Full HD+ (2520 x 1080 piksel) | Hingga 4K |
Refresh rate layar | Hingga 144Hz | Hingga 144Hz |
Pabrikasi | 6nm | 5nm |
Tinggalkan Komentar