Gadgetren – Agar dapat menikmati layanan internet melalui jaringan 5G yang disediakan oleh berbagai macam operator, pengguna tentu memerlukan perangkat khusus yang mempunyai dukungan untuk itu.
Jaringan 5G merupakan solusi baru di layanan telekomunikasi seluler. Hadir sebagai opsi yang lebih baik, teknologi baru ini menawarkan beberapa peningkatan dari generasi sebelumnya seperti kecepatan, latensi, hingga kerapatan koneksi.
Sama seperti pada 4G dan 3G, jaringan ini pun membutuhkan perangkat khusus baik di sisi pemancar maupun penangkap sinyal. Secara sederhana, pengguna bakal membutuhkan handphone yang juga mempunyai teknologi 5G di dalamnya.
Handphone berteknologi 5G untungnya sudah mulai banyak tersedia di pasaran. Beberapa di antaranya bahkan sudah mendukung teknologi jaringan Non-standalone (NSA) yang digunakan di Indonesia.
Meskipun begitu, apakah pengguna harus benar-benar membeli perangkat baru? Atau apakah bisa handphone 4G upgrade ke 5G supaya pengeluaran menjadi sedikit lebih hemat?
Sepengetahuan saya, belum ada opsi untuk melakukan hal tersebut. Pengguna tetap perlu handphone baru agar bisa menggunakan jaringan 5G.
Apakah Bisa Handphone Berteknologi 4G Upgrade ke 5G?
Opsi migrasi dari teknologi jaringan 4G ke 5G tidak hanya membutuhkan perubahan di sisi peranti lunak saja, melainkan secara khusus juga memerlukan dukungan dari peranti keras tertentu.
Untuk handphone, migrasi ke 5G salah satunya harus dilakukan dengan memasang modem seluler yang mempunyai kemampuan akses di jaringan tersebut dimana biasanya sudah terintegrasi di dalam SoC (System-on-Chip).
Secara sederhana, pengguna yang ingin mengubah handphone 4G ke 5G tentu perlu mengganti SoC di dalamnya. Namun, hal tersebut tentu bakal sangat sulit untuk dilakukan. Setiap papan induk yang ada di dalam handphone tentu mempunyai dukungan kompabilitasnya sendiri-sendiri. Jadi, pengguna tidak boleh memasang SoC dengan tipe berbeda secara asal-asalan.
Belum lagi integrasi modem di dalam SoC pun memerlukan pengaturan khusus di sisi peranti lunak yang mana biasanya dilakukan oleh manufaktur handphone melalui pembaruan sistem. Jaringan 5G mempunyai jenis teknologi dan frekuensi yang berbeda-beda. Jika tidak sesuai dengan apa yang digunakan oleh operator seluler, pengguna pun tidak akan dapat mengaksesnya.
Di Indonesia sendiri setiap operator mempunyai ketentuan yang berlainan. Pada saat tulisan ini diterbitkan, Telkomsel misalnya beroperasi di pita frekuensi 2.300 MHz, Indosat Ooredoo di 1.800MHz, dan Smartfren di 28 GHz.
Karena sulit untuk dilakukan dan belum ada opsi untuk melakukan upgrade jaringan di handphone, pengguna harus mengambil alternatif lain. Jika ingin memangkas pengeluaran, mereka dapat mencoba metode berikut.
Alternatif yang Bisa Dilakukan Untuk Mengakses Jaringan 5G
Bersama dengan peluncuran 5G, sejumlah operator menawarkan paket penjualan yang berisi kuota dan modem khusus untuk mempermudah para pelanggan dalam menikmati jaringan tersebut.
Telkomsel menjadi salah satunya. Operator yang baru berganti logo ini menawarkan paket penjualan Orbit 5G yang di dalamnya menyediakan modem Huawei H122 dengan harga mulai dari Rp6.299.000.
Pengguna handphone 4G dapat memilih paket penjualan tersebut untuk mengakses jaringan 5G tanpa ganti handphone. Keuntungan lainnya, opsi ini bisa dipakai secara bersama-sama dengan kerabat maupun keluarga.
Tinggalkan Komentar