Gadgetren – Kemendikbud Republik Indonesia melalui Hilman Farid selaku Direktorat Jenderal Kebudayaan baru saja meresmikan peluncuran kanal Podcast di Spotify yang bernama BudayaKita pukul 15.00 WIB tadi.
Peluncuran kanal Podcast BudayaKita ini akan mengadakan sebuah sandiwara audio bertajuk Sandiwara Sastra pada hari Rabu 8 Juli 2020 pukul 17.00 WIB.
“Latar belakang dari kegiatan ini dibawa oleh Happy Salma dan Yulia Evina Bhara kepada saya dan saya langsung setuju. Proyek yang luar biasa penting dalam pembentukan jati diri bangsa yang mana karya sastra dengan segala macam problematiknya ditampilkan secara audio,” ujarnya pada siaran langsung di kanal YouTube Budaya Saya.
Ia mengungkapkan bahwa sandiwara radio dulu sempat populer pada zamannya dan mengalami tantangan perubahan teknologi yang serba visual, kini tiba-tiba dihidupkan kembali setelah melihat waktu yang tepat. “Sekarang ada ketertarikan baru terhadap Podcast. Direktorat Jenderal Kebudayaan memfasilitasi Sandiwara Audio ini,” tambahnya.
Lebih jauh lagi, Nadiem Makarim selaku Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI mengajak seluruh pelajar dan mahasiwa untuk kembali mengenal sastra yang dikenalkan kembali melalui audio.
“Karya sastra tercipta dari pemaknaan diri. Melalui tokoh sastra, kita mampu mengenal lebih dekat sifat kemanusiaan kita seperti pandemi COVID-19 kita melihat dan memetik makna dari situasi ini dan belajar untuk mendapatkan masa depan yang lebih baik. Program ini mendukung situasi saat ini dimana pelajar dan mahasiswa sedang belajar dari rumah untuk kembali mengenal budaya kita,” jelasnya.
Happy Salma selaku Produser Sandiwara Sastra mengungkapkan bahwa upaya alih wahana karya sastra untuk menghidupkan kembali karya sastra melalui audio agar lebih dikenal sehingga pendengar dapat mengenal dirinya dan karya sastra dapat dikenal oleh masyarakat Indonesia yang lebih luas.
“Sandiwara Sastra ini langkah nyata dalam memaknai harapan ini dan mampu memberikan spektrum sastra yang lebih luas. Dunia kita sepenuhnya sekarang ini didominasi oleh indera penglihatan. Agar sastra lebih dilihat terutama mahasiswa dan pelajar yang lebih banyak belajar di rumah,” terangnya.
Sandiwara Sastra ini selain hadir melalui kanal BudayaKita di Podcast Spotify juga akan disiarkan di kanal Radio Republik Indonesia agar dapat menjangkau pendengar lebih luas lagi.
Adapun karya sastra yang dialiwahanakan menjadi audio dalam Sandiwara Sastra di antaranya Cerita Pendek Mencari Herman (2004) karya Dewi Lestari, Ronggeng Dukuh Paruk (1981) karya Ahmad Tohari, Lalita (2012) karya Ayu Utami, Cerita Dari Djakarta (1948-1956) karya Pramoedya Ananta Toer, Kumpulan Cerita Pendek Zig Zag (1996) karya Putu Wijaya, serta Helen dan Sukanta (2019) karya Pidi Baiq.
Menariknya, Sandiwara Sastra ini akan dibawa oleh 27 pengisi suara dari aktor dan aktris Tanah Air berbakat meliputi Pevita Pearce, Ario Bayu, Widi Mulia, Lukman Sardi, Happy Salma, Reza Rahardian, Chelsea Islan, Oka Antara, Jefri Nichol, Marsha Timothy, Vino G Sebastian, Nicholas Saputra, Adinia Wirasti, Iqbaal Ramadhan, Arswendy Beningswara, Mathias Muchus, Chicco Jerikho, Asmara Abigail, dan masih banyak lagi.
Serta ada juga presenter ternama Najwa Shihab yang ikut memerankan karakter Aminah dari Cerita Dari Djakarta karya Pramoedya Ananta Toer. Adapun dalam setiap Sandiwara Sastra memiliki durasi siar selama 30 menit untuk setiap satu cerita yang disuarakan oleh 3 hingga 4 aktor/aktris.
Sandiwara Sastra ini disutradari oleh Gunawan Maryanto, seorang seniman Teater Garasi Yogyakarta. “Proses menantang dilakukan di tempat berbeda, pemain-pemain yang tinggal di kota-kota berbeda ada yang di Eropa juga seperti Ario Bayu dan Iqbaal di Melbourne. Di situasi ini kita harus bertindak kreatif melalui alih wahana karya sastra,” tutupnya.
Tinggalkan Komentar