Gadgetren – Halodoc telah mengumumkan bahwa pihaknya bekerja sama dengan Gojek menghadirkan layanan tes cepat atau rapid test COVID-19 di Rumah Sakit Mitra Keluarga melalui aplikasi mereka.
Namun untuk dapat mengakses layanan ini, ada syarat tertentu yang harus dipenuhi berupa khusus untuk pasien yang berisiko terpapar virus korona sedang dan tinggi. Mekanisme pelayanan tes cepat ini dilakukan secara drive thru dan sudah bisa digunakan sampai tanggal 17 April 2020.
Rustiyan Oen selaku CEO Rumah Sakit Mitra Keluarga mengatakan bahwa sebagai tim medis yang akan membantu proses pelaksanaan, pihaknya berharap inisiatif ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat secara lebih luas. Dengan begitu, pencegahan penularan COVID-19 di wilayah Jakarta dapat semakin efektif dan sekaligus mampu meringankan beban tenaga medis.
“Mari bersama-sama kita terus bahu membahu dalam penanganan pandemi ini,” ujarnya melalui keterangan tertulis yang dilayangkan kepada tim Gadgetren.
Jika kalian merasa mempunyai risiko sedang dan tinggi, maka bisa menggunakan tes cepat yang disediakan Halodoc dan Gojek melalui langkah-langkah sebagai berikut.
Pertama kalian harus melakukan konsultasi jarak jauh dengan dokter khusus yang menangani COVID-19 di aplikasi Halodoc dan Gojek.
Jika dokter menilai kamu perlu dirujuk untuk melakukan rapid test sebagai tes lanjutan, maka kamu cukup mengklik BOOK APPOINTMENT pada rangkuman chat dokter untuk menentukan tempat dan waktu pemeriksaan.
Pada saat melakukan pemeriksaan, kalian dihimbau untuk datang ke lokasi dengan menggunakan sepeda motor atau mobil pribadi maupun menggunakan layanan transportasi online dengan tetap memperhatikan panduan keamanan selama perjalanan.
Hasil pemeriksaan akan diinformasikan satu hari setelahnya melalui SMS atau aplikasi Halodoc. Jika hasilnya positif, maka kamu akan direkomendasikan untuk kembali berkonsultasi dengan dokter di Halodoc untuk menentukan penanganan selanjutnya, misalnya isolasi mandiri maupun pemeriksaan lanjutan ke rumah sakit rujukan COVID-19.
Pemeriksaan rapid test ini menggunakan sampel darah untuk diuji. Darah yang diambil kemudian akan digunakan untuk mendeteksi imunoglobulin, yakni antibodi yang terbentuk saat tubuh mengalami infeksi. Pasien pada tahap awal infeksi biasanya dapat diidentifikasi lebih cepat.
Sebelumnya, WHO dalam berbagai kesempatan juga menekankan urgensi kehadiran layanan tes yang efektif bagi masyarakat luas. Berdasar data WHO, sekitar 80% pasien COVID-19 di dunia hanya mengalami gejala ringan dan bisa sembuh dengan perawatan di rumah tanpa perlu perawatan rumah sakit.
Tinggalkan Komentar