ASUS ROG Zephyrus G16 (2024) GA605
Bengkel

Mengapa Harga Laptop Lebih Mahal dari Handphone?

Mengapa Harga Laptop Lebih Mahal dari Handphone Header[Ilustrasi Oleh Pixabay]

Harga ponsel, khususnya ponsel premium, semakin ke sini semakin mahal. Harga Samsung Galaxy Note series atau iPhone keluaran terbaru, misalnya, kini bahkan sudah menembus harga belasan juta rupiah.

Kenaikan harga ponsel ini bukanlah satu-satunya. Harga laptop pun seolah-olah mengikuti tren tersebut. Semakin ke sini, harga laptop keluaran baru juga semakin mahal sehingga tetap konsisten berada di atas harga ponsel.

“Ah, tidak juga, kan ada banyak laptop yang lebih murah daripada ponsel. Masih banyak laptop di bawah sepuluh juta rupiah saat banyak ponsel yang menyentuh angka belasan hingga puluhan juta rupiah.”

Kalau kamu termasuk yang berpendapat seperti ini, tunggu dulu. Mari dibandingkan secara setingkat – ponsel entri vs laptop entri atau ponsel premium vs laptop premium. Nantinya, kamu akan tahu mana yang lebih mahal.

Karena perbedaan ini, ada salah satu pembaca bertanya kepada tim Gadgetren mengenai masalah harga dari kedua perangkat tersebut. Oleh karenanya, artikel bengkel kali ini akan saya gunakan untuk mencoba mengulasnya.

Pertanyaan:

Min, mengapa harga laptop lebih mahal dari handphone?

Jawaban:

Sebenarnya, jawabannya sangat sederhana. Karena keduanya dirancang dengan tujuan dan fungsi yang tak sama, maka laptop dan handphone (ponsel) dilengkapi dengan spesifikasi yang sangat berbeda.

Perbedaan spesifikasi inilah yang menjadi salah satu alasan mengapa harganya berbeda. Dalam hal ini, biasanya laptop dengan berbagai macam kebutuhannya menawarkan kinerja yang lebih baik ketimbang ponsel.

Misalnya, laptop memiliki CPU dengan arsitektur x86 sementara ponsel memiliki CPU dengan arsitektur ARM. Secara singkat, arsitektur x86 bisa bekerja dengan lebih kompleks dibandingkan ARM.

Dengan demikian, tidak salah kalau CPU x86 biasanya lebih mahal ketimbang ARM, apalagi desain dari CPU x86 lebih besar sehingga memakan biaya produksi komponen yang lebih banyak.

Selain itu, beberapa laptop biasanya juga menggunakan dukungan kartu grafis yang terpisah (dedicated) untuk memperkuat pengolahan citra gambarnya. Hal ini berbeda dari ponsel, yang semuanya masih menggunakan pengolah grafis yang terintegrasi dalam SoC.

Lebih-lebih lagi, laptop memiliki beberapa piranti tambahan yang tentunya bakal menambah biaya produksi. Beberapa di antaranya seperti layar yang lebih besar, keyboard, dan touchpad sebagai pengganti mouse.

Yang tak kalah penting, ekosistem piranti lunak laptop juga membutuhkan biaya tersendiri. Pada beberapa laptop, khususnya non Apple, pengembangnya perlu membeli sistem operasi, seperti Windows 10 – yang paling banyak digunakan untuk saat ini.

Sementara untuk ekosistem ponsel, kebanyakan pengembang, kecuali Apple, sekarang masih bisa menggunakan Android – yang menjadi sistem operasi seluler paling dikenal sekarang – secara gratis.

Informasi yang tak kalah penting terkait hal ini juga sudah disampaikan JagatReview beberapa waktu lalu. Mereka melaporkan bahwa kelangkaan komponen karena adanya ponsel pintar bisa juga bisa menjadi alasan kenaikan harga laptop sehingga bisa membuatnya tetap lebih mahal.

Tentang penulis

Sukindar

Penulis Gadgetren yang aktif membuat konten tentang panduan teknologi mulai dari cara menggunakan hingga membahas istilah-istilah khusus di dalamnya.

Tinggalkan Komentar