Gadgetren – ASUS mengakhiri kuartal pertama tahun 2019 ini dengan citra kurang baik. Mereka benar-benar diuji, karena lebih dari lima ratus ribu perangkat laptop buatannya telah berhasil diretas.
Dalam laporan yang disampaikan oleh Kaspersky Lab, para peretas telah memanfaatkan Asus Live Update Utility, yakni perlengkapan yang digunakan oleh ASUS untuk mengirimkan update software ke berbagai perangkat komputer buatannya, untuk membuat “pintu belakang” yang disebut dengan ShadowHammer.
Dengan menggunakan “pintu belakang” ini, para peretas berhasil menyerang 600 dari satu juta perangkat komputer yang berhasil diinfeksi dalam kurun waktu selama lima bulan. Mereka juga berhasil memasukkan malware melalui celah tersebut.
Para peretas ini memang sangat cerdik, mereka mampu membuat malware benar-benar tidak terdeteksi karena menggunakan otentikasi dari sertifikat digital ASUS, serta mampu membuat mereka memiliki ukuran yang sama dengan file asli sehingga tidak terlihat mencurigakan.
Sementara itu, pihak ASUS Indonesia sendiri sedang mendalami kasus ini. Mereka mengungkapkan bahwa sampai sekarang belum ada dampak dari serangan ini terhadap pengguna laptop ASUS di Indonesia.
Namun meskipun demikian, ada baiknya kita mulai mengantisipasinya. Selain memasang antivirus tambahan dari pihak ketiga, kita bisa mengecek apakah laptop kita juga terinfeksi oleh ShadowHammer atau tidak.
Cara Mengecek Laptop ASUS Dibajak ShadowHammer Atau Tidak
- Buka Command Promt (CMD)
- Ketikan
ipconfig/all
diikuti dengan tombol enter - Cari bagian Physical Address
- Copy deretan serial MAC Address
- Buka halaman pengecekan ShadowHammer dari Kaspersky
- Paste serial MAC Address di kolom yang tersedia di halaman tersebut
- Klik CHECK NOW
Apa yang harus dilakukan saat kita juga menjadi korban ShadowHammer? Jika kamu bertanya mengenai hal ini, maka tidak ada jawaban lain selain kita harus memasang antivirus yang terpercaya. Jika kamu belum punya, kamu bisa memilih salah satu aplikasi antivirus terbaik berikut ini.
Dan bagi kamu yang belum atau tidak menjadi korban, kamu juga bisa melakukan hal yang sama sebagai antisipasi. Ingat bahwa mencegah lebih baik dari pada mengobati, memasang antivirus lebih aman daripada saat kita harus membasmi virus.
Tinggalkan Komentar