ASUS TUF Gaming FX507
Berita

Kalahkan Xiaomi dan OPPO, Inilah UI Sistem Operasi Smartphone Terbaik di Dunia

Xiaomi Mi A2 Lite Front Header

Selain benchmark performa hardware dari smartphone, ternyata terdapat juga uji coba performa terhadap UI (User Experience) dari sistem operasi modifikasi buatan beberapa vendor.

Master Lu baru saja melakukan benchmark terhadap UI yang dimiliki oleh smartphone dari banyak vendor. Menurut Master Lu, sistem operasi modifikasi Android biasanya terbagi menjadi dua yang terdiri dari penuh kustomisasi atau sedikit kustomisasi.

Selanjutnya, Master Lu pun membuat laporan 10 UI sistem operasi terbaik dari berbagai vendor pada tahun 2018. Berdasarkan pengujian tersebut, Hydrogen OS dari OnePlus menjadi sistem operasi modifikasi dengan UI terbaik.

UI Smartphone Terbaik[Foto dari : Gizmochina]

Selain memang cepat, ternyata UI dari Hydrogen OS juga memudahkan penggunanya untuk berpindah-pindah antar bagiannya. Meskipun EMUI dari Huawei merupakan salah satu sistem operasi modifikasi dengan kustomisasi yang banyak, namun nyatanya berhasil menduduki peringkat kedua dengan kecepatan dan kemudahannya.

Selanjutnya, Smartisan OS buatan Smartisan pun berhasil menduduki peringkat ketiga. Meskipun tidak hadir di Indonesia, namun Smartisan ini merupakan salah satu vendor yang produknya sangat terkenal di Tiongkok.

MIUI buatan Xiaomi hanya berhasil menduduki peringkat keempat yang terkenal dengan kustomisasi penuh terhadap sistem operasi modifikasi Android. Sementara ColorOS buatan OPPO pun harus rela berada di peringkat kelima.

Dibandingkan dengan TouchWiz, Samsung Experience buatan Samsung lebih baik dan ini terbukti dengan berhasilnya menduduki peringkat keenam. Sayangnya Pixel UI buatan Android justru harus berada di peringkat ketujuh padahal minim kostumisasi.

Terakhir, pada urutan kedelapan hingga kesepuluh diisi oleh HTC Sense 9 buatan HTC, FunTouch OS buatan Vivo, dan nubia UI buatan nubia. Terlihat bahwa sangat wajar apabila performa dari OnePlus sangat kencang mengingat UI sistem operasi modifikasinya sangat ringan.

Sekilas, Master Lu sendiri melakukan benchmark performa UI sistem operasi ini mulai dari penggunaan homescreen, aplikasi, loading serta sliding konten web, melihat foto, menggandakan file, kecepatan boot-up, dan operasi lainnya.

Dengan pengujian ini, Master Lu mengatakan bahwa laporan pengujian ini akan memberikan pengetahuan pada orang bahwa chipset bukanlah satu-satunya indeks kinerja dari smartphone. Meskipun Master Lu menemukan bahwa perangkat Android dengan chipset kelas menengah justru lebih buruk dibandingkan kelas bawah.

[Sumber : Gizmochina]

Tentang penulis

Adhitya W. P.

Penulis pertama di Gadgetren yang biasa dikenal dengan Agan Adhit. Pengalaman belasan tahun menulis membuatnya hafal berbagai keunggulan dan kelemahan produk teknologi terutama handphone.

Tinggalkan Komentar