Pada hari Rabu ini seperti biasanya tim Gadgetren akan mengulas mengenai permasalahan seputar gadget yang dimiliki oleh Gadgeter, baik dalam hardware maupun software. Dengan hadirnya artikel ini diharapkan Gadgeter dapat mengetahui penyebab permasalahan yang dialami maupun solusi yang dapat dilakukan.
Dalam kesempatan kali ini, redaksi Gadgetren telah mendapatkan pertanyaan mengenai efek samping dari laptop yang terus menerus di-charge. Untuk itu, bagi Gadgeter yang penasaran dengan efek sampingnya maka dapat melihat penjelasannya sebagai berikut ini :
Pertanyaan :
Kak, apakah bahaya jika laptop terus di-charge?
Jawaban :
Kini laptop merupakan perangkat yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan sehari-hari, mulai dari mengerjakan pekerjaan kantor, hiburan, desain grafis, bermain game, mendengarkan musik, menonton video, dan kegiatan lainnya.
Laptop ini sendiri bisa dibilang fleksibel karena bisa dibawa kemanapun tanpa harus dicolok ke sumber listrik di rumah atau kantor karena memiliki baterai Lithium sebagai sumber energinya. Meskipun begitu, baterai sendiri memiliki batas energi yang harus diisi kembali setiap habis.
Sementara itu, banyak yang bertanya mengenai efek samping baterai laptop apabila terus di-charge ke sumber listrik di rumah maupun kantor. Berdasarkan pengalaman dari tim Gadgetren, laptop yang terus menerus di-charge tidak akan memiliki bahaya terhadap baterai Lithium sehingga Gadgeter dapat dengan aman melakukan charge atau mengisi daya ulang baterai Lithium ketika laptop sedang digunakan.
Namun Gadgeter harus selalu menjaga suhu laptop agar baterai tidak cepat rusak karena dengan suhu yang panas akan menyebabkan komponen laptop cepat rusak. Untuk itu, Gadgeter harus selalu menjaga suhu laptop agar tetap stabil atau dingin dengan cara menggunakannya di ruangan ber-AC atau memakai USB Cooler Fan untuk mendinginkan permukaan laptop.
Sementara itu, baterai Lithium sendiri memiliki siklus yang akan terdeteksi satu siklus setiap penggunanya menggunakan laptop dari baterai 100% hingga 0% sehingga Gadgeter lebih baik terus melakukan cas agar baterai tidak sampai pada kondisi 0%.
Selain itu, seiring berjalannya waktu baterai Lithium akan mengalami pengurangan kapasitas sehingga meskipun baterai dicabut dari laptop maka akan tetap berkurang. Untuk itu, pada saat sedang menggunakan laptop sebaiknya baterai tetap ditempatkan di dalam laptop, meskipun proses pengisian baterai sudah mencapai 100%.
Pada laptop masa kini, ketika baterai sudah diisi hingga 100% maka secara otomatis listrik akan melewati baterai dan langsung ke laptop sehingga baterai tetap 100% tanpa adanya pengisian daya berlebih atau overcharge.
Kesimpulan
Bisa dibilang Gadgeter dapat terus melakukan charge terhadap laptop, meskipun indikatornya telah 100% karena pengisian baterai akan berhenti pada saat mencapai 100% dan listrik akan langsung dikirimkan ke laptop. Selain itu, Gadgeter juga perlu memperhatikan suhu laptop agar tidak terlalu panas.
Saya mau tanya kak
Laptop saya kemaren saya kelupaan casnya tuu ampe sehari semalam. Lupaa dicabut charge nya. Jd stlh ituu saya bukak baterinyaa jd 0%. Kenapaya kk? Semenjak ituu baterinya seperti ga nyimpan. Udh dicas. Pas dipakai abisnyaa cepet. Trus skrg saya kalok pakai smbil cas. Semoga dijawab