ASUS TUF Gaming FX507
Bengkel

Inilah Bahayanya Charge Smartphone Memakai Charger Palsu!

Samsung Flip RAM 4 Header

Seperti biasanya, tim Gadgetren setiap hari Rabu akan membahas mengenai permasalahan seputar gadget yang dimiliki oleh Gadgeter, baik dalam hal hardware maupun software. Dengan adanya artikel ini, diharapkan Gadgeter dapat mengetahui penyebab permasalahan, akibatnya, hingga solusi untuk mengatasinya.

Untuk kesempatan kali ini, redaksi Gadgetren telah mendapatkan pertanyaan mengenai bahaya ketika melakukan charge atau pengisian daya baterai smartphone menggunakan charger palsu. Untuk itu, bagi Gadgeter yang penasaran dengan masalah yang ditimbulkan akibat menggunakan charger palsu yang bukan diciptakan untuk bawaan smartphone maka dapat melihat penjelasannya sebagai berikut ini :

Pertanyaan :

Mas, Apa sih bahayanya charge smartphone menggunakan charger palsu?

Jawaban :

Baterai merupakan salah satu komponen terpenting yang hadir dalam smartphone karena dapat digunakan sebagai energi kehidupan agar bisa menjalankan sistem operasi, aplikasi, dan berbagai komponen penting dalam smartphone.

Namun tentunya baterai smartphone pun memiliki daya tahan tersendiri bergantung dari kapasitas dan kemampuan hardware dalam mengonsumsi energi dari baterai. Setelah mencapai titik kritisnya (biasanya kondisi 15%) maka smartphone akan memberikan peringatan agar baterai segera di-charge atau diisi ulang dayanya.

Biasanya untuk melakukan charge atau pengisian daya smartphone, Banyak orang akan menggunakan charger bawaan yang hadir dalam paket penjualan smartphone yang dibelinya. Selain aman, tentunya charger bawaan juga telah diuji dengan baik oleh vendor pembuat smartphone sehingga terjamin kualitasnya.

Sayangnya sebagian orang juga menggunakan charger palsu untuk mengisi daya baterai smartphone. Meskipun awalnya bekerja dengan baik, namun lama kelamaan akan menurun kemampuannya yang justru bisa merusak smartphone. Untuk itu, saya akan menjelaskan berbagai kemungkinan bahaya yang ditimbulkan ketika smartphone di-charge dengan charger palsu.

Usia Baterai Menjadi Pendek

Apabila Gadgeter menggunakan charge smartphone atau HP yang palsu, terkadang memiliki output ampere atau voltase yang berbeda. Misalnya smartphone atau HP kita memiliki ampere atau voltase yang lebih rendah dibandingkan dengan output charge palsu maka akan lebih cepat membuat baterai rusak, maupun baterai membengkak, meskipun kecepatan charge atau casnya meningkat.

Namun kecepatan charge atau cas yang cepat tidak selalu lebih bagus dibandingkan menggunakan charger aslinya. Selain membuat baterai membengkak lebih cepat, efek samping lainnya membuat usia baterai menjadi lebih dibandingkan seharsunya. Untuk itu, sebaiknya Gadgeter selalu menggunakan charger asli bawaan dari smartphone yang dimilikinya untuk keamanan.

Komponen Hardware Baterai dalam HP atau Smartphone Cepat Aus

Apabila Gadgeter selalu melakukan charge atau cas dengan charger palsu maka komponen hardware dalam smartphone untuk pengisian daya tidak akan dapat mengisi dengan baik sehingga membuatnya cepat aus dan lama – kelamaan akan membuat HP tidak dapat dicas atau charge lagi. Tentu saja hal ini sangat fatal.

HP atau Smartphone menjadi Rusak

Hal yang paling beresiko terjadi pada HP atau smartphone yang dicas atau charge menggunakan charger palsu adalah rusaknya smartphone dengan cepat. Ini bisa terjadi karena apabila komponen yang terdapat pada charger palsu rusak atau bermasalah ketika digunakan untuk melakukan pengisian daya baterai maka dapat menyebabkan arus tegangan menjadi tinggi dan langsung merusak HP atau smartphone tersebut.

Untuk itu, sebaiknya Gadgeter menggunakan charger resmi apabila sedang melakukan pengisian daya terhadap HP atau smartphone yang dimilikinya. Meskipun biasanya charger palsu atau KW memiliki harga yang murah, namun efek samping yang ditimbulkan sangat serius dan dapat merusak smartphone dengan cepat.

* Jika kamu ingin mengirimkan pertanyaan, bisa dikirimkan via email ke tanya@gadgetren.com. Pertanyaan terpilih akan dijawab di artikel Bengkel setiap hari Rabu.

Tentang penulis

Adhitya W. P.

Penulis pertama di Gadgetren yang biasa dikenal dengan Agan Adhit. Pengalaman belasan tahun menulis membuatnya hafal berbagai keunggulan dan kelemahan produk teknologi terutama handphone.

Tinggalkan Balasan ke Lukmanul Hakim X

2 Komentar

  • Agak lucu, saya tidak setuju karena Smartphone sekarang sudah Build In Modul Controller di dalam Motherboard-nya.

    Jadi misal dilimit 5V 2.0A (2000 mA), maka meskipun Charger yang digunakan 5V 3.1A, atau 9V 1A, maka tetap saja akan dilimit yang 9V bahkan 12V jadi 5V dan kalau 3A maka dilimit jadi 2A. Ini disebut Over-current and Over-voltage Protection.

    Modul di Smartphone juga menjadikan Charger tidak perlu lagi fungsi Auto Cut-off/Disconnect karena begitu Baterai Full 100% maka oleh Modul di Motherboard Smartphone Power Supply dari Charger hanya digunakan untuk menghidupkan Smartphone, sedangkan Baterai masuk Mode Trickle Charging. Ini sama seperti di Laptop.

    Produsen Smartphone sudah mengantisipasi masalah Charger KW/Palsu dengan cara menyematkan Modul Proteksi yang canggih dan pintar di dalam Smartphone itu sendiri, bukan di Charger dan Kabel lagi. Soalnya kualitas Charger dan Kabel saat ini sangat-sangat Random.

    Bahkan Smartphone sekarang sudah bisa menangkal USB Killer 😀

    Bahaya Charger KW/Plasu itu ya cuma komponen di dalamnya biasa banget, cepat rusak, arus dan voltage tidak stabil (Ini tidak merusak, hanya akan memperlambat proses charging), nipu spec misal tertulis 2A tapi aktualnya cuma 1A. Dan yang bahaya justru pada rumah kita, yakni bisa menyebabkan kebakaran karena electrical short, dsb

    • belum tentu juga sih mas, karena setiap smartphone punya kualitas build yang beda2
      Memang rata2 smartphone high-end punya pelindung over-voltage, tapi untuk yang kelas bawah itu punya batasan berbeda
      Makannya sampai sekarang masih ada kasus soal HP meledak saat ditinggal charge semalaman
      Ditambah lagi baterai tipe Li itu tidak bagus untuk selalu 100% atau habis total